Peringati HKD, Rutan Dan Lapas Balikpapan Serahkan Bantuan
BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Sebagai bentuk kepedulian memperingati Hari Dharma Karyadhika 2020, Rutan dan Lapas Balikpapan menyerahkan bantuan kepada anak-anak yatim piatu yang tinggal di Rumah Kopaja Balikpapan (Komunitas Peduli Anak Jalanan), Jalan Manunggal RT 25 Kelurahan Sungai Nangka, Balikpapan Selatan, Rabu (4/11/2020). Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh karyawan Lapas dan Rutan Balikpapan dengan mengunjungi lokasi rumah singgah Kopaja.
“Dari Rutan dan Lapas Balikpapan, bagi vitamin, masker, hand sanitizer, dan sembako. Semoga bermanfaat bagi anak-anak ini,” ujar Kasubsi Pengelolaan Rutan Kelas IIB Balikpapan, Suyatmira.
Bantuan pun disambut gembira oleh 40 anak-anak yang tinggal di rumah singgah Kopaja yang sangat sederhana. Sementara itu, Kasi Kegiatan Kerja Lapas Balikpapan Kristiarto menambahkan, selain program peduli dan bakti sosial, Lapas dan Rutan juga menggelar apel secara virtual dalam rangka memperingati hari Dharma Karyadhika, akhir Oktober lalu.
“Kami juga membagikan masker di jalan hasil karya dari warga binaan dan pengumpulan dari karyawan. Ke depannya kegiatan ini akan berjalan tiap tahun dengan lebih banyak lagi,” ujarnya.
Kegiatan bagi-bagi masker dilakukan di depan Lapas Kelas IIA Balikpapan kepada pengguna jalan yang melintas di Jalan Sudirman, baik roda dua maupun roda empat termasuk angkutan kota.
“Bagi masker ini masih kaitan dengan bakti sosial Rutan dan Lapas Balikpapan dalam rangka Hari Dharma Karyadika. Ada 300 masker kita bagikan, sebagian dari warga binaan yang menjahit dan dari sumbangan pegawai,” jelasnya.
Sedangkan Pemilik Rumah Singgah Kopaja, Agus Kuswanto menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi atas bantuannya di tahun kedua yang telah diberikan Rutan dan Lapas Balikpapan. “Terima kasih atas bantuan dan ini tahun kedua buat jajaran Rutan dan Lapas. Saya sering isi kegiatan di Lapas, mudah-mudahan diberikan banyak rezekinya, umur yang panjang dan kesehatan bagi kita semua,” ujarnya.
Rumah Singgah Kopaja ini dihuni 213 anak namun menurutnya hanya 40 anak laki-laki yang tinggal. Mereka adalah anak putus sekolah, mantan anak ngelem, serta mantan penjual koran.
“Mereka kita ajarkan di sini untuk tetap sekolah, berkarya bahkan ada belajar memasak. Mereka masak sendiri kalau saya tugas ke lokasi. Bahan dan bumbu kami siapkan,” tambahnya.
Rumah Singgah Kopaja ini dibantu oleh 25 relawan yang dulu merupakan anak-anak yang tinggal. Rumah singgah Kopaja ini telah ada sejak 18 tahun lalu, namun baru 3 tahun menempati rumah hibah dari seseorang. (mh/gk)
BACA JUGA