Persiapan Dibukanya Sekolah, 2.500 Guru Jalani Rapid Test

BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Ketua Tim Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Balikpapan yang juga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi didampingi Kepada Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty, pada Kamis (10/12/2020) lalu melakukan inspeksi mendadak terhadap kegiatan rapid test bagi guru sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang digelar di Labkesda DKK Balikpapan.

“Rapid test bagi guru-guru tingkat SD dan SMP yang nantinya akan menggelar simulasi pembelajar tatap muka (PTM) di sejumlah sekolah di Balikpapan,” ujar Ketua Tim Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Balikpapan yang juga Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.

Rizal mengatakan, rapid yang dilakukan ini sebagai persiapan pelaksanana simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang rencananya akan dimulai 14-15 Desember 2020 mendatang.

“Adapun jumlah guru SD dan SMP yang melaksanakan rapid sebanyak 2.500 orang, dimana simulasi dilaksanakan 14-15 Desember 2020, mudah-mudahan lancar, dan pembelajaran tatap muka tanggal 12 Januari 2021, bisa berjalan,” jelas Rizal.

Untuk kegiatan sumulasi, lanjutnya diambil beberapa sekolah sampel di 6 kecamatan masing-masing Balikpapan Barat, Timur, Utara, Selatan, Kota dan Tengah.

Dalam pelaksanaan rapid ini, lanjut Rizal, jika ditemukan ada guru yang reaktif maka akan langsung ditangani dengan melakukan test swab dan jika hasilnya postitif makan akan langsung dilakukan isolasi.
“Untuk siswa kita tidak lakukan rapid, namun orang tua siswa bisa saja melakukan rapid di puskesmas, tapi jika ada siswa yang mau melakukan rapid test mandiri ya kita silakan saja,” tegasnya.

Guru SDN 03 Balikpapan Kota, Hidayanti mengatakan, pelaksanaan rapid test ini sangat penting untuk mendeteksi sejak dini kondisi kesehatan guru-guru yang akan memberikan pelajaran pada simulasi PTM. Dan sudah beberapa bulan ini pihaknya juga telah berkordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk persiapan sumulasi PTM ini.

“Kita juga sudah kangen dengan siswa dan kita juga telah menyebarkan angket ke orang tua siswa, dimana dari 700 orang tua siswa yang ada di SDN 03 Balikpapan Kota, sebanyak 600 orang setuju dengan PTM, “ ujarnya.

Hidayanti juga menghargai keputusan 100 orang tua siswa yang menolak PTM dan tetap akan memberikan materi pembelajaran sama kepada siswa yang tidak bersedia mengikuti PTM secara daring. (mh/gk)

Tinggalkan Komentar