Pertamina Dukung Pengembangan Ekowisata di Kariangau
BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Pertamina menyerahkan bantuan pengembangan sarana dan prasarana ekowisata kepada Kelompok Patra Bahari Mandiri, Kampung Nelayan Berdasi di Kelurahan Kariangau, Balikpapan senilai 400 juta rupiah pada Kamis, (03/12). Bantuan diserahkan langsung oleh VP CSR & SME Partnership Program Pertamina, Arya Dwi Paramita kepada Rustam, Ketua Kelompok Patra Bahari Mandiri di Desa Salak Oseng RT 03 Kelurahan Kariangau. Bantuan ini merupakan bentuk semangat membangun dari Pertamina yang berangkat dari usia Pertamina ke-63, Energizing You.
Arya Dwi Paramita, VP CSR & SME Partnership Program Pertamina saat memberikan sambutannya menjelaskan bahwa Pertamina selalu berupaya menciptakan program-program dalam upaya pencapaian kemandirian ekonomi.
“Program Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pertamina sebagai perusahaan energi kelas dunia, merupakan bentuk kepedulian sosial perusahaan untuk mewujudkan keselarasan operasional perusahaan dengan kelangsungan hidup masyarakat baik dari sisi sosial, ekonomi hingga lingkungan,” jelas Arya.
Lebih lanjut, Arya menambahkan bahwa melalui program pemberdayaan masyarakat ini, Pertamina ingin menstimulasi kemampuan dan potensi yang ada di masyarakat untuk dapat di optimalkan oleh masyarakat itu sendiri untuk menjadi lebih berdaya sosial.
Saat ditemui di lokasi, Ketua Kelompok Patra Bahari Mandiri Rustam mengungkapkan kebahagiaannya atas bantuan yang diberikan oleh Pertamina untuk ekowisata di Kariangau. Ia pun berharap fasilitas ini bisa dimanfaatkan sebagaik-baiknya.
“Saya berharap kedepannya fasilitas maupun dukungan bantuan ini bisa lebih dimaksimalkan manfaatnya untuk seluruh masyarakat Desa Salak Oseng dan Kelompok Patra Bahari Mandiri. Saya juga mohon dukungan dan kerjasamanya dari seluruh masyarakat dan stakeholder terkait untuk terus mendukung sepenuhnya program-program Pertamina yang ada di Kota Balikpapan ini agar terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Balikpapan,” tutur Rustam.
Program pengembangan kawasan wisata yang sudah dimulai sejak tahun 2018 ini dimulai dari pengembangan dan pelatihan budidaya kepiting soka, perbaikan fasilitas penunjang dan tahun ini sudah sampai pada tahap branding dan marketing produk olahan budidaya kepiting soka.
Masyarakat Desa Salah Useng RT 03 Kelurahan Kariangau ini telah berhasil menyulap lahan seluas lebih dari 2 (dua) hektar ini menjadi kawasan edukasi dan budidaya hasil tangkap lautnya.
Kampung Nelayan Berdasi menjadi bukti kemampuan masyarakat kampung nelayan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Tidak hanya menjaring hasil laut, namun membudidayakannya bahkan menciptakan inovasi-inovasi yang mungkin tidak semua nelayan di Indonesia sanggup melaksanakannya.
Inovasi yang menarik perhatian adalah budidaya kepiting soka dengan ekstrak bayam dan juga memanfaatkan cangkang kepiting menjadi bubuk kaldu rasa kepiting dan juga pelet untuk pakan ikan yang dibudidaya juga di tambak kampung nelayan berdasi. (mh/gk)
BACA JUGA