Polda Kaltim Terus Buru Pelaku Penimpasan di Muara Kate
Balikpapan, Gebangkaltim.com – Polda Kaltim bersama dengan Polres Paser menegaskan hingga saat ini masih terus melakukan perburuan terhadap para pelaku penimpasan yang terjadi di di Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Koman, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada November tahun lalu.
Dimana dalam kejadian ini, seorang tokoh masyarakat setempat meninggal dunia dan seorang warga lainnya mengalami luka berat.
“Kami dari Polda dan dari Polres setempat tidak pernah berhenti melakukan upaya untuk mengungkap peristiwa itu,” ujar, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Yulianto, ditemui di ruang kerjanya, Kamis (16/1/2025).
Yulianto mengakui dalam mengungkap kasus penganiayaan dengan pemberatan ini, pihaknya banyak mengalami kesulitan. Namun demikian, pihaknya menegaskan kesulitan tersebut bukan menjadi alasan untuk tidak bisa mengungkap kasus ini.
“Di lapangan banyak kendala, seperti minim informasi di lapangan, bila mengandalkan teknologi saat ini juga masih sulit seperti jaringan seluler yang juga sulit,” jelasnya.
“Sekarang itu kan kami mencari pembuktian banyak berkaitan dengan digital, dan disana masih terbatas,” tambahnya.
Yulianto juga kembali menegaskan, pihaknya dari kepolisian tidak pernah putus asa untuk mengungkap peristiwa tersebut.
“Pasti kita upayakan terus tidak akan hilang begitu saja, teman-teman penyidik dan Polres setempat terus berasa keras,” tegasnya.
Yulianto menyampaikan pemeriksaan terus dilakukan bahkan tidak menutup kemungkinan melibatkan truk-truk batu-bara yang kerap melintas di kawasan tersebut.
“Nanti dilihat oleh penyidik, bila dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pemeriksaan mengarah kesana, maka pemeriksaan juga dilakukan ke mereka,” tukasnya.
Namun, bila tidak ada informasi yang mengarah kepada sopir truk batu bara yang melintas maka tidak akan dilakukan pemeriksaan.
“Bila dilakukan pemeriksaan tapi tidak ada informasi itu tidak tepat, tapi bisa jadi mereka menjadi sumber informasi,” tutupnya.
Yulianto juga menyampaikan polisi tidak bisa bekerja sendiri, maka butuh informasi atau bantuan dari siapapun.
“Mungkin bila mendengar selentingan kabar tentang peristiwa itu bisa disampaikan ke kami,” cetusnya.
Dia mengemukakan, selentingan informasi itu bisa saja dikembangkan dan membuka tabir tersebut.
“Mohon doa dan dukungan semua masyarakat agar peristiwa ini bisa segera terungkap,” demikian yulianto.
BACA JUGA