Program CSR PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur Menciptakan Eduwisata Kampung Kopi Luwak di Kalimantan Timur

Kampung kopi luwak
Potensi besar dari program Kapak Prabu terus berkembang, dengan pembentukan empat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang melibatkan 152 warga sebagai penerima manfaat langsung. Setelah hampir lima tahun mendapat pendampingan, Kapak Prabu kini menuju kemandirian penuh.
Gerbangkaltim.com, Marangkayu, Kalimantan Timur – Kolaborasi sukses antara PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan kelompok petani kopi di Desa Prangat Baru, Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, telah melahirkan kawasan eduwisata baru, yakni Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru atau disingkat Kapak Prabu. Program ini bukan hanya mengangkat kondisi ekonomi masyarakat, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan melalui konservasi satwa luwak, yang meningkatkan nilai jual kopi Liberika khas daerah tersebut.

Sejak menjadi destinasi eduwisata, Desa Prangat Baru mengalami peningkatan jumlah pengunjung yang signifikan. Wisatawan domestik dan mancanegara yang datang ke kampung ini melonjak drastis, dari 591 pengunjung pada 2022 menjadi 1.763 pengunjung pada 2023.

Ketua Kelompok Tani Kapak Prabu, Rindoni, menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kutai Kartanegara untuk meneliti dampak kunjungan wisatawan terhadap habitat luwak liar di kawasan tersebut. “Kami berencana untuk melakukan monitoring satwa luwak secara terpadu demi kelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem,” ujar Rindoni.

Program ini dimulai pada 2020, ketika PHKT memberikan dukungan berupa pupuk kompos hasil biogreening kepada petani kopi setempat. Dengan pendampingan dari PHKT, desa ini kemudian berhasil mengembangkan budidaya kopi Liberika dan kopi Luwak, yang menjadi satu-satunya di Kalimantan Timur.

Potensi besar dari program Kapak Prabu terus berkembang, dengan pembentukan empat kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang melibatkan 152 warga sebagai penerima manfaat langsung. Setelah hampir lima tahun mendapat pendampingan, Kapak Prabu kini menuju kemandirian penuh. “Kami siap untuk berkolaborasi lebih luas dengan berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun sektor swasta, demi meningkatkan kesejahteraan petani kopi di desa ini,” tambah Rindoni.

Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga memberikan peluang besar bagi kopi luwak Desa Prangat Baru untuk menjadi oleh-oleh khas Kalimantan Timur. Melalui strategi branding dan pemasaran yang kuat, kopi luwak diharapkan bisa semakin dikenal dan dicari oleh wisatawan.

Peningkatan Pendapatan Petani dan Inovasi Ramah Lingkungan

Berkat program ini, para petani merasakan peningkatan pendapatan yang signifikan. Pada 2022, pendapatan rata-rata per anggota kelompok mencapai Rp3,2 juta per bulan, dan meningkat menjadi Rp4,7 juta per bulan di 2023. Selain itu, penjualan kopi liberika menghasilkan omzet tahunan sekitar Rp72 juta, sementara penggunaan panel surya berhasil menghemat biaya produksi hingga Rp83 ribu per bulan. Produk Kopi Luwak Liberika juga telah mendapatkan sertifikat PIRT dan Halal, dengan empat varian unggulan: Liberika Honey, Luwak Liar Process, Wine, dan Natural Process.

Ke depan, Rindoni merencanakan pembangunan sistem pengolahan kopi komunal terpadu untuk meningkatkan kualitas produk kopi yang dihasilkan. “Kami ingin memastikan pengolahan cherry dan green bean dilakukan di satu tempat, sehingga kualitas kopi tetap terjaga,” katanya.

Program ini juga mengubah paradigma masyarakat terhadap satwa luwak. “Kini, masyarakat menyadari pentingnya melestarikan luwak, karena selain mendukung ekosistem, hewan ini juga memberikan nilai ekonomi tinggi melalui kopi luwak,” kata Dony Indrawan, Manager Communication Relations & CID PHI.

PHKT terus berkomitmen untuk menjaga hubungan yang harmonis dengan masyarakat melalui program CSR yang inovatif dan berkelanjutan. Program Kapak Prabu adalah contoh sukses bagaimana pemberdayaan masyarakat dan pemanfaatan potensi lokal dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi, lingkungan, dan pariwisata.

Tinggalkan Komentar