Proyek Listrik Perbatasan Ditarget Rampung Jelang HUT Ke 67 RI
Nunukan, Gerbangkaltim.com – PLN terus berupaya mewujudkan keadilan energi untuk seluruh masyarakat Indonesia dengan menghadirkan listrik hingga ke ujung negeri. Bukti komitmen tersebut ditunjukkan dengan kesiapan PLN merampungkan 19 proyek listrik desa di Krayan, salah satu daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, yaitu Sabah. Hingga akhir April 2021, proses konstruksi infrastruktur kelistrikan telah mencapai 90 persen.
Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan bahwa PLN menargetkan listrik dapat dinikmati oleh masyarakat di desa-desa tersebut menjelang HUT RI ke 76, Agustus nanti. Tidak hanya sebagai alat penerang, hadirnya listrik di perbatasan akan meningkatkan kedaulatan bangsa dan negara.
“Totalnya ada 19 desa yakni 7 desa di Terang Baru (Krayan), 6 desa di Brian Baru (Krayan Barat), 4 desa di Tanjung Karya (Krayan Barat), dan 2 desa di Tang Paye (Krayan Barat). Kami akan lakukan percepatan penyelesaian agar listrik untuk 19 desa ini bisa menjadi kado manis menjelang HUT RI yang ke 76 nanti,” terang Wiluyo.
Listrik PLN yang mengalir untuk 19 desa di Krayan tersebut akan menerangi fasilitas publik diantaranya Rumah Sakit Pratama Krayan, Sekolah, Puskesmas, Kantor Balai Desa, dan Toko Indonesia. Toko Indonesia merupakan sebuah toko yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah guna memberikan suplai kebutuhan produk dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk negara tetangga yang selama ini banyak dikonsumsi warga Krayan
Lebih lanjut lagi, kata Wiluyo Melistriki daerah perbatasan bukanlah perkara mudah. Sulitnya akses dan medan jalan yang ekstrem menjadi tantangan tersendiri dalam melistriki daerah 3T.
Untuk melistriki Krayan, material kelistrikan dikirim dari Berau, Kalimantan Timur. Material ini akan dibawa melewati jalur laut dengan rute Berau-Tarakan, dilanjutkan dengan pesawat dari Tarakan menuju Bandara Yuvai Semaring Long Bawan, Krayan.
“Dalam proses pengiriman, tiang baja yang berukuran besar harus dipotong-potong dulu supaya muat diangkut dalam pesawat. Komponen genset, mesin dan generatornya harus saling dilepas supaya bisa masuk pesawat. Karena rutenya nyambung darat, laut dan udara, pengiriman material bisa menempuh waktu hingga 4 hari,” papar Wiluyo.
BACA JUGA