Rencana Pindah Ibu Kota, Patok Geopasial Mulai Dipasang di Balikpapan
BALIKPAPAN, Gerbangkaltim.com – Beberapa patok milik Badan Informasi Geospasial ditemukan di beberapa titik wilayah Balikpapan. Diduga, adanya pemasangan patok tersebut berkaitan dengan rencana pemindahan ibu kota negara ke Kaltim.
Patok-patok milik lembaga pemerintah non-kementerian itu terdapat di tiga titik. Salah satunya di RT 26 Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan Utara.
Patok yang terpasang berwarna biru, dikelilingi tanda silang berwarna oranye yang terbuat dari terpal. Pada tanda silang itu tertulis, “Jangan Dirusak, Tanda Untuk Pembuatan Peta Foto Dari Pesawat Wilayah Kalimantan Timur, Juni sampai Juli 2019, Badan Informasi Geospasial”.
Ahmadiansyah, ketua RT 26 kelurahan tersebut mengatakan patok tersebut dipasang oleh beberapa orang yang mengaku dari Jakarta.
“Yang pasang orang dari Jakarta. Katanya mau pasang alat. Untuk satelit. Katanya, rencana tentang Balikpapan jadi ibu kota. Patok itu untuk pemetaan ibu kota, kata mereka. Itu beberapa waktu lalu mereka datang. Katanya pasangnya sebulan aja. Kan di Balikpapan mau jadi ibu kota, jadi itu tentang pemetaan wilayah,” katanya.
Selain RT 26, patok yang sama ditemukan di RT 40 Gunung Samarinda, dekat pemakaman umat Kristen.
Pada tanda silang yang terbuat dari terpal itu, tertulis “Maaf Tanda Ini Jangan Dirusak, Tanda Untuk Pembuatan Peta Dari Pesawat Wilayah Kalimantan Timur, Juni sampai Juli 2019, Badan Informasi Geospasial”.
Patok juga ditemukan di samping Masjid Ar-Rahman, Kelurahan Gunung Samarinda Baru dengan tulisan “Maaf Tanda Ini Jangan Dirusak, Tanda Untuk Pembuatan Peta Dari Pesawat Wilayah Kalimantan Timur, Juni sampai Juli 2019, Pemerintah (Badan Informasi Geospasial)”.
Untuk patok di samping Masjid Ar-Rahman ini, berbeda dengan dua patok sebelumnya. Tepat di atas patok terpasang alat elektronik yang ditopang sebuah treepod. Pada layar alat elektronik tersebut, terdapat tulisan Survey PPU, Point ID BS016, Antenna Height 1.027 m, 3D CQ 1.461m.
Sebelumnya, patok yang sama juga ditemukan di daerah Samboja, Kutai Kartanegara, beberapa hari lalu. (mh/gk)
BACA JUGA