Satu Keluarga Tewas Dibunuh di Babulu, Pelaku Masih Dibawah Umur

penajam
Satu keluarga korban pemubuhan sadi di Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dimakamkan dalam satu lubang, Selas (6/2/2024).

Penajam Paser Utara (PPU), Gerbangkaltim.com – Satu keluarga di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Laut, RT 018 Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi korban pembunuhan. Korban masing-masing W (35) Laki-Laki, SW (34) Perempuan, RJS (16) Perempuan, VDS (11) Perempuan, ZAA (2 tahun 7 bulan) Laki-laki.

Adik Korban W, Putut Sunaryo menjelaskan, kabar pembunuhan diterimanya dari tetangga korban yang tinggal tidak jauh dari TKP.

Korban dan keluarganya sendiri dikenal baik dan tidak memiliki masalah dengan warga sekitarnya. Bahkan, korban kesehariannya memiliki profesi sebagai Petani dan istrinya berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga. Sedangkan Anak Pertama yang juga sebagai korban tidak bersekolah dan Anak Kedua kelas 5 SD.

“Saya sudah tanya bolak-balik siapa tau memang ada salahnya, ternyata tidak ada, nggak tau kenapa sampai seperti ini,” jelasnya.

Putut berharap pelaku segera ditemukan dan mendapatkan hukuman yang setimpal. Menurutnya, apa yang telah diperbuat harus dipertanggung jawabkan.

“Harapan kami segera ditemukan pelakunya dan mendapatkan hukuman yang setimpal,” pintanya.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan mengatakan pihaknya sedang mendalami dan oleh TKP, pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian. Terduga Pelaku masih berusia di bawah umur. Namun masih dalam penelusuran lebih lanjut.

“Kemungkinan utuhnya akan kami rilis pada Sore ini, ada dugaan pelaku di bawah umur, tapi masih kita mintai keterangan,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolres PPU, AKBP Supriyanto mengatakan, saat ini pelaku berinisial J (16) sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Dan rupanya, pelaku adalah tetangga korban yang tempat tinggalnya hanya berjarak sekitar 20 meter.

“Tersangka kami amankan di rumahnya beberapa jam setelah kejadian,” ujarnya.

Supriyanto menambahkan, sebelum menjalankan aksinya, pelaku yang masih berstatus pelajar di salah satu SMA swasta di Kabupaten PPU ini sempat mematikan listrik rumah korban.

“Dia matikan saklar listrik, terus masuk ke dalam rumah dan menghabisi semuanya,” tukasnya.

Adapun data korban yang dibunuh oleh pelaku adalah Waluyo (35) suami, Sri Winarsih (34) istri dan tiga anaknya, masing-masing R (15), V (10) dan Z (2,5) dengan menggunakan parang seorang diri.

Disinggung motif pelaku dalam melakukan aksi pembunuhan tersebut, Supriyanto menegaskan jika pelaku berada dalam pengaruh minuman beralkohol. Dan dalam kondisi mabuk tersebut, pelaku nekat melakukan aksinya.

“Sementara ini motifnya adalah korban dalam kondisi setengah mabuk dan berniat mencuri di rumah korban lalu ketahuan oleh korban Waluyo,” ungkapnya.

Karena ketahuan, pelaku langsung menyabetkan parang yang dibawa dari rumah kepada Waluyo. Akibat sabetan parang, Waluyo mengalami luka parah di bagian kepala hingga meninggal. Kemudian pelaku menghabisi anak pertama Waluyo, R, yang masih berusia 15 tahun karena berteriak.

Aksi brutal pelaku tak berhenti di situ, dia lalu menghabisi nyawa istri Waluyo, Sri Winarsih dan dua anaknya yang masih balita, V dan Z.

“Tersangka ini sempat berbohong sebelum akhirnya mengakui perbuatannya,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar