Sebagai Bentuk Kesiapan Siagaan, Danditon Gelar Simulasi Penanggulangan Kebakaran

Dandito
Owner Restoran Dandito, Rudi Setiawan saat memperagakan cara memadamkan api dengan menggunakan selimut basah, Minggu (24/11/2024).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com -.
Keterampilan penanggulangan bencana kebakaran sejak dini penting dimiliki karyawan sebuah perusahaan agar bencana lebih besar bisa ditanggulangi.

Untuk itulah Restoran Danditon bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan menggelar simulasi penanganan kebakaran, di SMPN 10 Balikpapan, Minggu (24/11/2024).

Kegiatan yang dihadiri langsung Owner Restoran Dandito, Rudi Setiawan ini melibatkan sebanyak 45 karyawan Restoran Dandito yang didampingi 5 personel BPBD Kota Balikpapan

Karyawan Restoran Dandito, Mery mengaku, simulasi penanggulan kebakaran untuk pertama kali diikutinya, sehingga ia merasa sempat mengalami ketegangan saat mencoba memadamkan api menggunakan selimut basah. Hawa panas yang ditimbulkan dari kobaran api, jadi tantangan tersendiri bagi dirinya.

“Tegang juga tadi ikuti simulasi padamkan api ini. Apalagi saat memadamkan api dengan selimut basah. Ini jadi tantangan dan pengalaman penting bagi saya,” ujarnya, sambil menyeka keringat.

Owner Restoran Dandito, Rudi Setiawan mengatakan, kegiatan ini berguna untuk mencegah terjadinya bencana kebakaran terutama di dapur. Dimana pencegahannya bisa dilakukan dengan alat sederhana seperti selimut yang dibasahi air.

“Caranya mudah, namun perlu keterampilan yakni dengan mencelupkan selimut ke dalam air, membawanya ke benda yang terbakar dan menutupkan selimut basah tersebut dengan sempurna sehingga api betul-betul mati,” jelasnya.

Kemudian juga bisa menggunakan APAR, katanya, dimana simulasi bagaiman cara menggunakan APAR juga diperagakan.

“Ini bentuk kesiapsiagaan seluruh karyawan Restoran Dandito untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran,” ujarnya.

“Total ada sekitar 45 karyawan yang terlibat dalam simulasi ini, dari total seluruh karyawan Restoran Dandito berjumlah 85 orang,” tambahnya.

Pada periode berikutnya, jelas Rudi, pihaknya juga akan kembali menggelar simulasi ini dengan melibatkan puluhan karyawan lainnya.

Dalam simulasi ini, Rudi menekankan pentingnya tanggung jawab dan kesiapsiagaan masing-masing karyawan. Apalagi, di Restoran Dandito masing-masing sesion ada leader, seperti di dapur ada chefnya, di layanan ada kapten, dan ada security.

“Semua harus siap siaga setiap saat. Dan satu orang ditunjuk sebagai HSE (Health, Safety, and Environment) yang gunanya mengantisipasi apabila terjadi bencana, terutama kebakaran,” tegasnya.

Harapannya, dari kegiatannya ini seluruh karyawan siap siaga apabila terjadi kebakaran dan bisa segera mengatasinya dengan baik, sebelum api membesar.

“Mudah-mudahan, ini awal kita bagaimana menjaga lingkungan kita tetap aman, terutama dari bahaya kebakaran. Karena di dapur itu paling rawan kebakaran. Nanti bagaimana caranya kita bisa mengatasi sehingga kebakaran tidak membesar dan sekarang sudah tahu semua,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Balikpapan, Salahuddin Malik mengatakan, kegiatan simulasi adalah permintaan dari Restoran Dandito untuk melatih karyawannya meningkatkan kesiapsiagaan di dalam menghadapi bencana, baik itu kebakaran maupun bencana lainnya.

“Harapan kami rekan-rekan dari Restoran Dandito ini memiliki kepedulian dan kesiapsiagaan dalam hal penanganan kebakaran. Karena kita tidak tahu bencana itu kapan datangnya kepada siapa dan di mana,” tegasnya.

Salahuddin, dalam kebencanaan yang dilakukan adalah kesiapsiagaan. Kami berharap, apabila terjadi peristiwa tidak panik, tidak gagap, tidak gugup dan tahu apa yang harus dilakukan.

“Jangan sampai bencana itu menjadi kerugian, baik itu material maupun jiwa yang mengakibatkan dampak pada kehidupan dan penghidupan teman-teman semua,” ujarnya.

Dalam pelatihan ini, lanjutnya, materi yang diberikan adalah cara menangani kebakaran sejak dini, khususnya apabila terjadi kebakaran di area dapur atau kebakaran di kompor atau wajan menggunakan alat sederhana berupa selimut basah.

“Penggunaan selimut agar teman-teman terminset kalau di rumah barang sederhana seperti handuk bekas, selimut, karung dan sebagainya itu dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk memadamkan api, bukan hanya APAR saja,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar