Sekda Katsul Apresiasi Pengabdian Taruna Latsitardanus di Kabupaten Paser

PASER, Gerbangkaltim.com – Setelah satu bulan berlangsung, kegiatan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XLIV/2024 di Kabupaten Paser Kalimantan Timur berakhir. Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya, mengucapkan terima kasih kepada para taruna dan pendamping atas pengabdiannya di Kabupaten Paser selama satu bulan,” kata Katsul Wijaya.

“Keberadaan para taruna selama satu bulan memberikan makna dan bermanfaaat bagi masyarakat. Ia bersyukur mereka telah membaur dan menjadi bagian keluarga besar Kabupaten Paser,” kata Katsul di Tanah Grogot, Senin (3/6/2024).

Masyarakat Kabupaten Paser, kata Katsul, begitu antusias menerima kehadiran para taruna dengan berbagai kegiatan sosial dan karya bakti yang dilakukan di tujuh kecamatan. Pada kesempatan itu, Sekda Katsul menyampaikan permohonan maaf apabila selama taruna bertugas, terdapat hal-hal yang tidak berkenan atas pelayanan yang diberikan Pemkab Paser.

Pengabdian selama satu bulan yang dijalani para taruna, diharapkan dapat membekas saat mereka tiba kembali ke Jakarta dan menyampaikan hal-hal baik yang dirasakan selama berada di Kabupaten Paser.

“Semoga Kabupaten Paser bisa kembali dikunjungi para taruna, kami dengan sangat terbuka akan menerimanya. Apalagi jika nanti IKN beroperasi, tidak menutup kemungkinan akan tiba di Paser,” ungkap Katsul.

Selama satu bulan berada di Kabupaten Paser, para taruna melakukan kegiatan sosial seperti penyuluhan anti narkoba dan promosi akademi serta kegiatan karya bakti yang bermanfaat bagi masyarakat.

Beberapa kegiatan yang dilakukan para taruna selama di Paser adalah kegiatan pelatihan teknik aplikasi pupuk kepada kelompok tani. Perwira Koordinator Wilayah (Pakorwil) Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Kolonel Ckm Nurhadiyanta mengatakan pelatihan tersebut bertujuan agar para petani dapat mengetahui teknik aplikasi pupuk yang efisien dan efektif.

“Melalui kegiatan ini juga diharapkan petani dapat memahami dosis yang tepat sesuai dengan jenis tanaman yang ditanam,” kata Kolonel Ckm Nurhadiyanta.

Nurhadiyanta mengatakan, melalui kegiatan yang melibatkan Tim Pupuk Unhan RI ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peningkatan produksi pertanian dan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengurangi penggunaan pupuk kimia yang memakan biaya tinggi. Cara ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup dan tepat waktu untuk meningkatkan hasil panen.

“Tujuan akhirnya yaitu dalam rangka mendorong kesejahteraan petani,” ujar Nurhadiyanta.

Selain kegiatan tersebut, para taruna juga melakukan pengolahan limbah plastik untuk mengurangi polusi. Dosen Program Studi Teknik Mesin FSTP Unhan RI, Nick Holson MS, S.T., M.T mengatakan, salah satu keunggulan dari proyek ini adalah pengurangan penggunaan bahan-bahan plastik baru yang dapat mengurangi jumlah limbah plastik yang terbuang ke lingkungan.

“Dengan memanfaatkan limbah botol plastik yang sudah ada, proyek ini secara efektif membantu mengatasi masalah polusi plastik yang menjadi perhatian global,” kata Nick Holson.

Selain itu, pelatihan praktis diberikan kepada masyarakat untuk mengajarkan proses pengolahan limbah botol plastik menjadi filamen yang dapat digunakan dalam printer 3D. Selain memberikan solusi terhadap masalah lingkungan, proyek ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Selama berada di Paser, para taruna juga memaparkan kegiatan penelitian salah satunya proyek riset sosial pemanfaatan limbah sekam padi menjadi briket. Proyek tersebut melibatkan Dosen Universitas Pertahanan (UNHAN) RI serta 9 orang perwakilan taruna-taruni Yontarlat-3 Elang,

“Riset sosial ini dilakukan guna mengurangi limbah sekam padi serta pemanfaatannya,” kata taruna Akademi Angakatan Udara  T.Choirul Anam selaku koordinator riset.

Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Tuak Kecamatan Tanah Grogot yang belum memiliki sistem pengolahan limbah sekam padi yang memadai. Anam menyebut selama ini limbah tersebut hanya dijual murah sebagai unsur hara. Ia menambahkan, melalui pengolahan limbah ini dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk masalah polusi udara dan berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Paser.

“Produksi briket dapat memberikan sumber pendapatan baru bagi masyarakat, di samping itu petani juga dapat meningkatkan pendapatan mereka dengan menjual limbah sekam padi untuk produksi briket,”kata Choirul Anam.

Taruna Unhan lainnya, Juli Yandi Rahmat sebagai Wakil Koordinator proyek menambahkan, dari hasil riset tersebut menghasilkan briket yang lebih tahan dibandingkan arang biasa. “Durasi pembakaran bisa tahan sampai satu setengah jam untuk satu briket yang dibandingkan dengan  arang kayu yang hanya tahan tiga puluh menit sudah menjadi abu,” kata Yuli. (ADV)

Tinggalkan Komentar