Selesaikan Masalah Relokasi SKM, ini Cara Zairin

SAMARINDA, Gerbangkaltim.com – Pemukiman kumuh di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) Samarinda, diketahui masalahnya tak kunjung selesai. Bahkan rencana relokasi yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, juga belum tuntas keseluruhannya.

Kondisi ini tentu menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi calon pemimpin Samarinda berikutnya. Lantaran  tahun 2021 mendatang, jabatan Syaharie Jaang, Wali Kota Samarinda saat ini akan habis. Tentunya, PR ini sudah seharusnya dilanjutkan oleh pemimpin Samarinda berikutnya, dengan sejumlah inovasi agar persoalan sosial ini bisa tuntas.

Salah satu Calon Wali Kota Samarinda, yang akan maju dalam kontestasi Pilkada Samarinda 2020, Zairin Zain, mengaku punya solusi terkait persoalan ini. Ditemui di kolam pemancing miliknya di jalan Jakarta, Samarinda, Zairin hanya perlu melakukan komunikasi kepada masyarakat yang tinggal di bantaran SKM.

“Menyelesaikan masalah pemukiman di bantaran SKM ini memang harus bertahap. Tidak bisa secara drastis. Karena kita perlu membangun komunikasi dengan masyarakat, serta mendata kembali berapa jumlah ril warga yang bermukim,” kata Zairin.

Lebih lanjut ia memaparkan, bahwa selain komunikasi, ganti rugi juga semestinya harus dilakukan. Nantinya bagi masyarakat yang memiliki surat atau dokumen resmi, barulah mendapat ganti rugi dari pemerintah kota Samarinda. “Nanti kan ganti rugi disesuaikan dengan aturan yang berlaku, barulah penataan bantaran SKM bisa dilakukan,”  jelasnya.

Zairin yang bakal maju dalam kontestasi Pilkada Samarinda 2020, didampingi oleh Sarwono, salah satu politisi Samarinda ini menjelaskan, bahwa Pemerintah Pusat pada dasarnya memiliki banyak program yang bisa dibawa ke daerah. Sehingga, pola-pola jemput bola ini akan dilakukan, baik dalam rangka menata bantaran SKM maupun sejumlah pembangunan.

“Yang dituntut memang kita harus pro-aktif menangkap program-program yang dimiliki pusat. Dengan harapan, tak ada lagi kata program terhambat karena tak punya anggaran,” kata mantan Kepala Bappeda Kaltim itu.

Salah satu fokus lain yang juga menjadi banyak keluhan masyarakat Samarinda, yaitu banjir. Masalah Samarinda yang satu ini memang menjadi momok besar bagi masyarakat, yang khususnya bermukim di daerah-daerah rendah.

“Banjir juga salah satu hal yang dikeluhkan masyarakat saat ini. Saya berkomitmen, 50 persen titik-titik banjir Samarinda, bakal diselesaikan dalam 1 periode, ketika terpilih,” tutupnya. (yul)

Tinggalkan Komentar