Sepanjang Tahun 2024, Dinsos Tangani 100 Orang Lebih Pekerja Terlantar

Pemkot Balikpapan
Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan mencatat ada sebanyak lebih dari 100 orang yang terlantar sepanjang tahun 2024 lalu. Ratusan orang terlantar ini disebabkan berbagai kasus penipuan perekrutan tenaga kerja dan pekerja yang mengalami eksploitasi di perkebunan kelapa sawit.

Kepala Dinsos Balikpapan, Edi Gunawan mengatakan, untuk dana dalam penanganan pekerja terlantar ini sulit dihitung karena didukung oleh banyak pihak.

“Selain dana dari Kemensos, ada bantuan dari masyarakat, CSR, Badan Jakarta, dan Paguyuban, seperti masyarakat Jawa Timur. Mereka turut membantu memulangkan orang-orang ke daerah asalnya,” ujarnya, Senin (20/1/2025).

Dikatakannya, beberapa diantaranya para pekerja terlantar disebabkan oleh janji manis pihak-pihak tak bertanggung jawab.

“Banyak yang dijanjikan biaya dan pekerjaan di kampungnya. Tapi setelah tiba, realitanya tidak sesuai atau bahkan ditelantarkan,” tukasnya.

Edi Gunawan menambahkan, Kemensos Balikpapan saat ini juga tengah mempersiapkan fasilitas penampungan eksekutif yang sudah bisa mulai beroperasi untuk menampung pekerja terlantar.

“Kalau ada kasus mendesak, fasilitas ini sudah bisa digunakan sekarang. Kapasitasnya sekitar 20 orang, meski tempat tidur masih perlu dilengkapi,” paparnya.
Diakuinya, sebaran pekerja terlantar yang ditangani Kemensos mayoritas berasal dari Jawa, namun ada juga yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT) dan beberapa daerah lain.

“Jawa paling banyak, tapi hampir menyebar dari berbagai daerah,” ungkapnya.

Dinsos Balikpapan, katanya, saat ini telah mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk membantu para pekerja terlantar mendapatkan perlindungan dan kepastian untuk kembali ke tempat asalnya. salah satunya dengan membangun rumah singgah.

“Kami saat ini memiliki satu rumah singgah yang baru sebagian selesai perbaikan,” terangnya.

Edi Gunawan menjelaskan, kini Dinas Sosial telah memiliki satu rumah singgah yang terletak di di Jalan Milono, kawasan Gunung pasir, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota, tepatnya di panti asuhan Manuntung yang saat ini dilakukan perbaikan agar memenuhi syarat.

“Standar-nya untuk rumah singgah itu ada tempat tidur, lemari, tempat kunjungan, dan tempat pendampingan,” tukasnya.

Menurut Edi Gunawan, untuk perbaikan kini Dinsos Balikpapan mengeluarkan anggaran sebesar Rp 200 juta. Dimana angka itu selain untuk perbaikan juga untuk pembangunan satu rumah singgah baru sehingga Balikpapan memiliki rumah rumah singgah.

“Mudah-mudahan awal atau akhir tahun ini bisa segera dibangun,” harapnya.

Edi Gunawan juga mengakui, meskipun telah rampung dibangun, dua rumah singgah tersebut masih kurang. Lebih lagi Balikpapan adalah beranda IKN yang harus siap menjawab tantangan salah satunya adalah urbanisasi.

“Rumah singgah ini penting untuk memanusiakan manusia, paling tidak mereka bisa berteduh, berlindung, dan hidup sambil menunggu mereka di kembalikan ke tempat asal atau dicarikan pekerjaan,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar