Simon Sulean Jadi Narsum Sosialisasi Pilkada Serentak 2024 di Balikpapan

DPRD Balikpapan
Anggota DPRD Kota Balikpapan Dapil Balikpapan Selatan, Simon Sulean menjadi Nara Sumber dalam pelaksanaan Sosialisasi Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 Kota Balikpapan yang dilaksanakan Bagian Pemerintahan Setdakot Balikpapan, di Holte Grand Senyiur, Balikpapan, Rabu (23/10/2024).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Anggota DPRD Kota Balikpapan Dapil Balikpapan Selatan, Simon Sulean menjadi Nara Sumber dalam pelaksanaan Sosialisasi Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2024 Kota Balikpapan yang dilaksanakan Bagian Pemerintahan Setdakot Balikpapan, di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan, Rabu (23/10/2024).

Hadir juga sebagai Naram Sumber lainnya dalam kegiatan ini, Ketua Bawaslu Kota Balikpapan Wasanti dan Komisioner KPU Balikpapan Rizal serta puluhan perwakilan Ketua RT se Kota Balikpapan.

Anggota DPRD Kota Balikpapan Dapil Balikpapan Selatan, Simon Sulean mengatakan, materi yang disampaikannya hanya secara umum saja.

“Nah kalau misalnya nantinya akan yang bertanya tentang pelanggaran pilkada, maka ada yang akan menjawab yang memang bidangnya. Dan pasti untuk pelanggaran pilkada ini ada sanksinya dan sangat berat karena ada UU dan aturannya,” ujarnya.

Dikatakannya, suksesnya pelaksanaan Pilkada tahun 2024 ini, sangat tergantung dari peran semua lapisan masyarakat, mulai dari peserta, penyelenggara dan termasuk pemilihnya.

“Dan yang utama adalah, bapak ibu Ketua RT, yang sangat berperan disini oleh karena itu marilah kita sama-sama menjaga, tertibnya kelancaran Pilkada ini agar bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang memiliki legitimasi yang kuat,” tegasnya.

Dalam pelaksanaan ini, lanjutnya, semua pihak tidak mencederai semangat politik demokrasi yang bebas dalam menentukan pilihannya. Dimana kesuksesan ini juga tidak terlepas dari tingkat partisipasi pemilih dalam pelaksanaannya.

“Artinya ada antusiasme dari pemilih dalam menggunakan hak pilihnya,” tuturnya.

Kemudian tantangan dalam pelaksanaan pilkada ini, katanya, banyak tantangannya seperti masih terjadinya kampanye hitam, money politik, dan bahkan mengunakan politik identitas.

“Ini sangat berbahaya, karena bisa memecah belah persatuan antar anak bangsa dalam bernegara,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar