Siswa SMP Korban Tenggelam di Pantai Monpera Berhasil Ditemukan
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Tim SAR Gabungan Basarnas Kota Balikpapan akhirnya berhasil menemukan jasad korban tenggelam di Pantai Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera), Kecamatan Balikpapan Selatan, di hari kedua pencarian, Kamis (18/7) sekitar pukul 08.20 Wita.
Komandan Regu Tim SAR Gabungan Basarnas Balikpapan, Ari Triyanto mengatakan, jasad korban ditemukan berjarak kurang lebih 150 meter dari lokasi terakhir terlihat. Dan secara ciri-ciri korban, sesuai laporan saksi-saksi.
“Korban atas nama Muhammad Reza (14) berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan dengan ciri-ciri sama dengan yang dilaporkan saksi-saksi,” ujarnya.
Ari Triyanto menambahkan, saat ditemukan korban dalam keadaan meninggal dunia dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Dan saat ditemukan, korban memiliki ciri-ciri normal orang tenggelam.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan, semua normal pada umumnya orang tenggelam,” jelasnya.
Usai dibawa ke darat, jasad korban pun langsung dibawa ke rumah sakit Bhayangkara sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
Ari Triyanto menjelaskan,
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A atau Basarnas Balikpapan menerima laporan korban tenggelam sekitar pukul 15.35 wita, Rabu (17/7/2024) kemarin.
“Laporan yang kami terima bahwa pada pukul 14.50 wita seorang remaja berinisial R (14) terseret arus saat berenang bersama teman-temannya,” jelasnya
Lantas Tim SAR langsung menuju ke lokasi kejadian, Triyanto mengatakan jarak lokasi kejadian dari Kantor Pencarian Kelas A Balikpapan sekitar 10,1 Kilometer.
Triyanto mengemukakan, operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur seperti Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Kodam VI Mulawarman, Sat Brimob Balikpapan, Polairud, BPBD Balikpapan, Banda Indonesia, dan Info Bencana.
“Adapun alat-alat yang digunakan antara lain truck angkut air boat, rescue car carrier, rubber boat, peralatan selam, peralatan komunikasi, dan tim medis untuk mendukung pencarian dan penyelamatan,” ucapnya.
Dalam operasi tersebut, Triyanto mengatakan menggunakan metode rantai orang. Dalam hal ini, unsur yang terlibat bergandeng tangan untuk menyisir pesisir pantai tersebut.
“Karena kejadian masih baru, kemungkinan korban masih berada di sekitar pinggir pantai,” cetusnya.
Dalam pencarian situasi gelombang pantai cukup tinggi, menurut Triyanto kondisi tersebut merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dalam proses pencarian.
“Karena ketinggian gelombang hampir 1,5 meter, tim juga tetap hati-hati dalam melakukan pencarian korban,” jelasnya.
Dia mengemukakan, pencarian dilakukan hingga pukul 18.00 wita mengingat pihaknya tidak melakukan pencarian pada malam hari.
“Sampai saat ini korban masih belum ditemukan. Bahkan tanda-tanda juga tidak ada, sehingga kami lanjutkan di hari berikutnya,” tuturnya.
Sebelumnya, kerabat korban yaitu Ahlan (14) menceritakan bahwa dirinya bersama dengan 10 orang rekannya sedang berenang. Sembari, asyik bermain dengan rekannya.
“Jadi saya sama dia sedang bermain, dia tarik-tarik aku kan, jadi aku tarik juga. Kemudian saya lepas dia langsung terbawa gelombang,” ujarnya
Dia juga menyampaikan kalau korban tersebut tidak bisa berenang. Bahkan rekannya juga sudah mengingatkan untuk tidak usah ikut berenang.
“Memang dia nggak bisa berenang. Sudah saya kasih tau nggak usah berenang kamu, tapi masih aja mau berenang,” tutupnya.
BACA JUGA