Soal Pertamax Oplosan, Komisi II Akan Gelar RDP Dengan Pertamina

DPRD Balikpapan
Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menyatakan akan mencari informasi lebih lanjut tentang kasus dugaan dugaan pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Namun demikian, Pertamina Patra Niaga telah memberikan klarifikasi bahwa tidak ada temuan BBM jenis Pertamax oplosan. Hal ini yang dikhawatirkan terdapat oplosan BBM di SPBU di Kota Balikpapan.

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah mengatakan, saat ini Pertamina telah mengklarifikasi bahwa tidak ada temuan BBM jenis Pertamax oplosan yang terjadi di SPBU di Kota Balikpapan.

“Kami akan kroscek dulu soal oplosan Pertamax itu,” ujarnya, Kamis (27/2/2025).

Dikatakannya, untuk informasi bbm oplosan yang beredar saat ini lebih banyak pada dugaan yang dilakukana di tingkat penjual eceran. Dan untuk itu, pihaknya akan meminta klarifikasi lebih lanjut.

“Informasi ini baru saya terima, tapi berdasarkan klarifikasi terakhir dari Pertamina melalui berita, tidak ada oplosan Pertamax,” jelasnya.

Fauzi Adi Firmansyah menjelaskan, jika ada warga yang menemukan adanya indikasi pengoplosan BBM di Balikpapan, maka perlu ada tindakan tegas dari Aparat Penegak Hukum (APH)

“Jika memang ada indikasi oplosan, kami akan merekomendasikan APH untuk menindaklanjutinya. Bagaimanapun, praktik oplosan BBM tidak dapat dibenarkan,” ucapnya.

Komisi II DPRD Balikpapan sendiri, katanya, berencana menggelar inspeksi mendadak (Sidak) atau rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak Pertamina Patra Niaga, untuk meminta penjelasan tentang informasi ini.

“Kami masih menggali informasi lebih lanjut, karena ini juga baru saya dengar dari pemberitaan. Sejauh ini, belum ada aduan dari masyarakat ke Komisi II. Kalau nanti ada aduan, tentu akan kami tindaklanjuti,” terangnya.
Salah satu warga Balikpapan, Harianto menyayangkan beredarnya isu oplosan BBM
Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) menegaskan bahwa tidak ada praktik pengoplosan BBM jenis Pertamax.

“Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah, yakni Pertalite dengan RON 90 dan Pertamax dengan RON 92,” ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, dalam keterangan pers.

Heppy menjelaskan di terminal utama BBM, Pertamina hanya melakukan proses injeksi warna (dyes) sebagai pembeda produk serta injeksi additive untuk meningkatkan performa Pertamax.

“Jadi, ini bukan pengoplosan atau mengubah RON. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” jelasnya.

Pertamina juga memastikan bahwa seluruh proses distribusi BBM diawasi secara ketat oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

“Kami selalu menaati prosedur untuk menjaga kualitas BBM, dan distribusinya diawasi oleh BPH Migas,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar