Studi: Naik Turun Tangga Bisa Tingkatkan Kesehatan Mental
SEJATINYA kegiatan harian seperti berjalan dan naik turun tangga turut berperan dalam meningkatkan kesehatan mental. Aktivitas fisik sederhana ini memberikan dorongan yang cukup besar untuk kesehatan mental.
Penelitian membuktikan orang yang rentan terhadap masalah kejiwaan tampaknya mendapat manfaat lebih dari aktivitas. Kegiatan harian tersebut juga bisa dilakukan di dalam ruangan selama pandemi Covid-19.
“Pembatasan ketat dalam kehidupan publik dan kontak sosial dapat berdampak buruk pada kesejahteraan. Agar merasa lebih baik, mungkin akan membantu kalau Anda lebih sering menaiki tangga,” Prof Heike Tost, salah satu penulis studi seperti dikutip dari laman Spring, Minggu (15/5/2022).
Kesimpulan tersebut diambil setelah peneliti mengamati 67 orang yang aktivitas sehari-harinya dilacak bersama keadaan emosional mereka dari waktu ke waktu.
Peserta studi diketahui merasa lebih waspada dan penuh energi setelah melakukan aktivitas sederhana, seperti berjalan menaiki tangga atau berjalan santai.
Pemindaian otak juga dilakukan pada kelompok terpisah yang terdiri dari 83 orang untuk memeriksa proses yang terlibat. Ini menunjukkan bahwa area otak yang disebut korteks cingulate subgenual.
Tost menjelaskan, orang dengan volume materi otak abu-abu yang lebih kecil di wilayah itu dan punya risiko gangguan kejiwaan yang lebih tinggi merasa kurang berenergi ketika mereka tidak aktif secara fisik.
Namun, lanjut dia, setelah aktivitas sehari-hari yang dilakukan orang-orang ini merasa lebih dipenuhi energi daripada orang dengan volume otak yang lebih besar.
Prof Andreas Meyer-Lindenberg, penulis studi lain dalam tim, menyimpulkan bahwa hasil studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari bermanfaat bagi kesejahteraan mental, khususnya pada orang yang rentan terhadap gangguan kejiwaan.
“Masih harus dipelajari apakah aktivitas sehari-hari dapat mengubah kesejahteraan dan volume otak dan bagaimana hasil ini dapat membantu mencegah dan mengobati gangguan kejiwaan,” ungkap salah satu peneliti, Urs Braun.
Sumber : PMJ NEWS
BACA JUGA