Tahun 2021, BPBD Catat 105 Bencana Hidrometeorogi
Balikpapan, Gerbangkatim.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan mencatat mulai awal tahun 2021 hingga 2 Desember di kota Balikpapan telah terjadi bencana hidrometeorogi diantaranya banjir 30 kali, tanah longsor 58 kali, kebakaran hutan 16 kali, angin puting beliung 1.
Kepada BPBD Kota Balikpapan Suseno mengatakan, saat ini semua pihak naik BPBD dan sejumlah stakeholder terkait sudah siapsiaga dalam menghadapi bencana terutama hidrometeorologi saat akhir tahun ini.
“Apabila terjadi bencana kami sudah siap, dan ini fungsi koordinasi akan kita teruskan sehingga siap berbuat apa saja dengan akan terjalin baik,” ujar Suseno, Sabtu (4/12/2021).
Suseno menambahkan, di Balikpapan pihaknya telah menyiapkan 350 personel untuk membantu jika terjadi musibah di Balikpapan seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung.
“Selama tahun 2021 hingga 2 Desember di kota Balikpapan telah terjadi bencana hidrometeorogi diantaranya banjir 30 kali, tanah longsor 58 kali, kebakaran hutan 16 kali, angin puting beliung 1 kali,” kata Suseno.
“Berdasarkan data tersebut Pemkot Balikpapan berkewajiban melakukan langkah kesiap siagaan dan menyusun upaya penanggulangan bencana yang bersinergi antar lembaga dan instansi terkait,” tambahnya.
Adapun daerah-daerah yang rawan banjir seperi sepanjang aliran DAS ampal, Jalan beler, Jalan Batu Ratna, Km 17, Margomulyo dan Jembatan Mariati.
“Kalau musibah longsor yang patut diwaspadai di daerah telagasari, Gunungsari dan Prapatan,” akunya.
Waspada Fenomena La Nina Hingga Februari 202, Daerah Diminta Antisipasi Potensi Bencana.
Suseno mengatakan, saat ini intensitas hujan di Balikpapan cenderung meningkat, sehingga kemungkinan akan adanya bencana sangat besar terjadi.
“Diharapkan warga untuk selalu peka terhadap lingkungannya, agar warga semua mengecek aliran air disekitarnya rumahnya, parit dan tali-tali air termasuk juga turap-turap yang sudah tua dari kayu, kalau turap beton yang pecah- pecah harus ditambal sehingga jangan sampai ada aliran air yang liar,” ujar Suseno.
Suseno menambahkan, dimana dengan adanya aluliran lir bisa menyebar kemana-mana termasuk dalam hal membuang sampah itu jangan disembarang tempat, ujung ujungnya akan menyumbat saluran air.
“Kalau saluran airnya tertumpuk sampah akan menghalangi aliran air dan liar kemana-mana dan menggerus kondisi tanah ada yang ada,” jelasnya.
Dimana kondisi tanah yang terkena hujan terus menerus, initinya tanah itu sudah banyak air di dalam tanah dan menjenuh, yang jenuhnya itu yang akan menyebabkan longsor.
“Jika melihat itu tolong segera lapor ke petugas, karena kami punya 6 UPT masing masing di satu kecamatan dan bisa membantu untuk penanganan daruratnya. Paling tidak mencegah adanya korban, itu yang kita utamakan dulu,” tutupnya.
BACA JUGA