Tahun 2022, BP Jamsostek Kalimantan Bidik Perseta Bukan Penerima Upah

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek Kalimantan menyatakan jumlah kepesertaanny masih rendah. Untuk itu di tahun 2022, pihaknya akan berupaya meningkatkan jumlah kepesetaan tersebut.

“Jumlah kepesertaan mereka yang mengikuti BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek di Kalimantan masih sangat rendah. Hal inilah yang menjadi upaya dari BPJamsostek untuk menaikan jumlah kepesertaannya pada 2022 mendatang,” ujar Deputi Direktur BPJamsostek Kalimantan, Rini Suryani, Jumat (24/12/2021).

 

Rini menambahkan, saat ini jumlah kepesertaan di 5 provinsi di pulau Kalimantan total angkanya masih dibawah 50 persen dari total pekerja penerima upah, pekerja bukan penerima upah dan pekerja jasa konstruksi.

“Rinciannya kepesertaan penerima upah sekitar 52 persen, bukan penerima upah 66 persen,” ujarnya.

Di tahun 2022, katanya, sasaran utama BP Jamsostek yakni menggandeng para pekerja bukan penerima upah bisa bergabung dengan BP Jamsostek, dan mengikuti lima program yang sudah dicanangkan.

“Saat ini kita di BP Jamsostek ada 4 program, tahun depan kami tambah satu program lagi yakni program jaminan kehilangan pekerjaan,” paparnya.

Selain itu, sambunynya, BP Jamsostek Kalimantan mengharakan sekali ada kontribusi daerah yang bisa membantu khususnya bagi pekerja bukan penerima upah dapat dimasukan dalam program BP Jamsostek seperti yang dilakukan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara,Kaltim.

“Saat ini di Kabupaten Kukar ada 35 ribu pekerja bukan penerima upah yang dibayarkan preminya oleh Pemkabnya, harapan kita kedepan bisa sebagai contoh buat daerah lainnya di Kaltim,” ujarnya.

Di katakana Rini, selama pandemi Covid-19, selain Klaim Jaminan Hari Tua yang terus mengalami peningkatam karena banyak pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), kemudian juga banyak perusahan tutup, Jaminan Kematian juga meningkat.

“Tapi yang paling meningkat pencairan program jaminan kematian itu sudah 200 persen, karena banyak juga pekerja yang meninggal akibat covid ini,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar