Tahun 2022, DKUMKM Siapkan Program Digitalisasi dan HAKI

Balikpapan,Gerbangkaltim.com – Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian mengakui jika UMKM (DKUMKMP) di Kota Balikpapan lebih banyak diisi pengusaha perempuan.

“Justru 52 persen pengusaha UMKM di Balikpapan banyak perempuan, 20 persen wirausaha muda yang kategori umurnya 35 tahun ke bawah,” ujar Kepala DKUMKMP Kota Balikpapan, Adwar Skenda Putra kepada media, Rabu (8/12/2021).

Edo sapaan akrabnya menambahkan, mereka itu rata-rata memiliki usaha banyak yang mandiri dari pada difasilitasi oleh Pemerintah, tapi ketika usaha mulai besar baru minta tolong ke pemerintah.

“Dimana para UMKM itu banyak bergerak di bidang kuliner makan dan minuman rata rata itu yang 58 persen itu kuliner, yang jasa ada 42 persen,” paparnya.

Dikatakan Edo, kalau sekarang usaha mikro minimal punya Rp 1 miliar diluar bangunan dan modal usaha, hampir semuanya usaha mikro di Balikpapan sekarang difasilitasi Pemkot baik dari usaha barunya sampai pembinaan mutunya sampai promosinya.

“Itu semua dilakukan Pemkot Balikpapan, makanya banyak wirausaha kita sudah lumayan berkembang, bahkan sudah ada yang sampai ke London untuk pameran,” jelasnya.

Sementara itu, Program UMKM tahun depan lebih banyak mendorong branding prodak untuk pelatihan-pelatihan digitalisasi dan merk, baik itu secara kemasan, haki, halalnya.

“Mayoritas selama ini mereka pelaku UMKM susah mendapatkan halal, karena produksinya masih menyatu dengan dapur rumah tangga,” ujarnya.
“Untuk itu kami dorong dengan beri pelatihan kepada mereka, agar bisa dapat halalnya,” tegasnya.

Menurut Edo, kalau UMKM yang halal dari data DKUMKMP Kota Balikpapan ada 100 lebih, sementara UM yang dibina oleh DKUMKMP Kota Balikpapan ada 1.400 pelaku.

“Tapi yang memenuhi syarat gak banyak, itu yang mau kita dorong khususnya yang produk kuliner,” terangnya.

“Begitupun dengan industri Kria, kalau dulu sering bawa lampit dan mandau tapi itu produk asli kalimantan, kalau Balikpapan itu yang belum ada itu yang kita cari kan dan didorong untuk mengenalkannya ke luar daerah,” paparnya.

Hal ini juga sejalan dengan program Walikota yang baru yakni pertumbuhan ekonomi kreatif yang di dorong dalam hal ini para anak muda.

“Otomatis kita dorong usia muda kalau dia naik dan bisa matang dalam berwirausaha,” tukasnya.

Edo menambahkan, untuk promosi tahun depan ada dianggarkan Rp 2 miliar dari APBD, sementara khususnya Haki ada dana pusat untuk daerah senilai Rp 185 juta dan pembinaan pendamping ada Rp 200 juta.

“Pertumbuhan wirausaha baru hampir ada anggaran Rp 1,5 miliar dari pusat untuk Balikpapan yang dianggarkan pakai APBN,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar