Tahun 2022, Program L2T2 Melonjak Hingga 10 Ribu Pelanggan

PDAM
Perumda Tirta Manuntung Sukses melalui Bagian Instalasi Pengelolaan Air Limbah saat ini terus menggalakan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) di Kota Balikpapan. Minggu (31/7/2022).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Perumda Tirta Manuntung Sukses melalui Bagian Instalasi Pengelolaan Air Limbah saat ini terus menggalakan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2) di Kota Balikpapan.

Pada saat diluncurkan, di tahun 2018 jumlah peserta progam ini sebanyak 456 pelanggan, namun di tahun 2022 ini jumlahnya melonjak hingga 10.000 pelanggan. Dimana penarikan iuran telah dilakukan sejak tahun 2021 lalu.

“Pada 2020, pertumbuhan pelanggan itu hampir 4.000 lebih. Pada 2021 ada 3.800, sekarang di tahun 2022 sudah 10.150 pelanggan,” ujar Kabag IPAL Perumda Tirta Manuntung H Sungkowo, Minggu (31/7/2022).

Sungkowo menambahkan, masyarakat yang sudah menjadi pelanggan PDAM awalnya belum mengetahui program ini. Namun dengan gencarnya sosialisasi dilakukan, maka kepesertaannya semakin banyak. Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga terus melakukan kampanye hidup sehat, terutama soal penampung limbah tinja dan bersih dan tidak merusak lingkungan.

“Apalagi, sudah diserahkan program L2T2 dari Kementerian PUPR provinsi yang kapasitas 20 meter kubik per hari,” paparnya.

Dalam perhitungan Kementerian PUPR, sambungnya, setiap rumah tangga dengan penghuni 5-6 orang, harus rutin melakukan pengurasan atau sedot tinja tiap 3-4 tahun sekali. Dimana bak penampung tinja harus disemen rapat dan memiliki ruang angin serta akses sedot yang aman dan bersih.

“Kalau lebih dari itu kapasitas (lebih 6 orang rumah) harus rutin disedot. Memang hanya 1,5 kubik, tapi saat dia kembali belum jatuh tempo, dia harus bayar sisanya,” paparnya.

Misalnya, peserta sudah menabung Rp 200 ribu, tapi belum jatuh tempo sudah sedot kembali karena rumahnya memiliki kos.

“Nah, volume misalnya rumah kos sudah penuh WC-nya, dua tahun dihitung dana yang masuk ke kami, nanti kurangnya baru bayar,” ungkapnya.

Selain murah, katanya, program langganan sedot WC ini juga tidak membebani karena pelanggan menabung dahulu setiap bulan Rp 9.500 selama 3-4 tahun.

“Memudahkan dalam pelayanan kepada pelanggan tidak membebankan ke pelanggan. Setiap bulan diangsur Rp 9.500 dalam rekening air PDAM dikali umur rekening 3-4 tahun. Tidak sekaligus dibayar tanpa harus menelepon jika sudah masuk dalam jadwal penyedotan tinja,” ucapnya.

Persyaratannya pun mudah meliputi berlangganan Air PDAM, memiliki septic tank, dan jarak dari rumah ke jalan maksimal 50 meter serta punya akses lobang sedot diameter 4 inci.

Untuk kendaraan penyedot ini, PDAM bekerja sama pihak traportir, dimana setiap pekan dilakukan penyedotan kepada pelanggan yang sudah masuk dalam jadwal penyedotan. Dan penyedotan dilakukan rekanan yakni TMS dan Andi Bunga Lemo

“Kita kerja sama dengan swasta dalam hal pengangkutan atau tranportirnya. Kita tidak menutup rezeki yang memiliki usaha per orang. Kita rekrut supaya bisa menambah nilai tambah. Tidak cari pelanggan, tapi dari kami berikan pekerjaan sesuai pelanggan kami,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar