Tahun 2025 Bagi 100 Tandon, DLH Balikpapan Perluas Wilayah Panen Air Hujan

DLH Balikpapan
Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan rencananya akan memperluas wilayah pelaksanaan program water rain harvesting atau panen air hujan di Kota Balikpapan. Bahkan, untuk mendukung program tersebut, DLH akan membagikan sebanyak 100 tandon air penampungan.

Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana mengatakan, program water rain harvesting atau panen air hujan di Kota Balikpapan telah diuji cobakan di sejumlah wilayah, diantaranya di kelurahan yang menerapkan Program Kampung Iklim (Porklim).

“Jadi program ini salah satu penilaian dalam penentuan Porklim yaitu dengan pemanfaatan air hujan. Pasalnya, Kota Balikpapan selama mengalami kesulitan dalam penyediaan air bersih, sedangkan curah hujannya cukup tinggi,” ujarnya, Senin (18/11/2024).

Sudirman Djayaleksana menjelaskan, saat ini Kantor DLH Kota Balikpapan sudah menerapkan program ini, dimana telah dipasang tando untuk menampung air hujan. Harapannya, upaya ini bisa ditiru masyarakat untuk memenuhi kebutuhan airnya sehari-hari.

“Nah, kami ingin agar masyarakat bisa memiliki inisiatif untuk mengumpulkan air hujan, mengingat sistem distribusi air dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) atau PDAM sering kali tidak lancar,” ungkapnya.

Dikatakannya, dalam perluasan program water rain harvesting atau panen air hujan, DLH Balikpapan akan bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
“Program ini akan menghadirkan 100 tandon air untuk setiap kelurahan di Balikpapan, bertujuan menciptakan cadangan air hujan yang dapat dimanfaatkan masyarakat,” jelasnya.

DLH Kota Balikpapan sendiri, katanya, tengah melakukan koordinasi dengan Kelurahan Lamaru, Balikpapan Timur, sebagai langkah awal dalam merealisasikan bantuan tandon air tersebut.

“Program ini diharapkan, bisa berjalan dengan lebih optimal tahun depan,” katanya.

Program water rain harvesting atau panen air hujan, lanjutnya, merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat. Dimana, DLH Kota Balikpapan hanya mendorong warga untuk memasang tandon air hujan di rumah masing-masing, baik di atas maupun di bawah tanah, agar memiliki cadangan air yang bisa digunakan saat dibutuhkan.

“Program akan memperhatikan masyarakat berpenghasilan rendah. Dimana masyarakat akan dibantu melalui pendanaan dari pemerintah provinsi atau lewat Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan swasta,” ucapnya.

DLH Kota Balikpapan telah melakukan sosialisasi program water rain harvesting atau panen air hujan di beberapa kelurahan guna meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya memanfaatkan air hujan sebagai sumber air alternatif.

“Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan semakin banyak warga Balikpapan yang ikut serta dalam program ini,” jelasnya.

Sudirman Djayaleksana mengatakan, DLH Kota Balikpapan juga selalu berkordinasi dengan PTMB untuk memastikan implementasi program water rain harvesting atau panen air hujan dapat berjalan sinergis dan terintegrasi.

Dikatakannya, upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber air bersih utama nya PDam dan sebagai langkah untuk mengantisipasi dampak musim kemarau.

“Kami ingin mengajak masyarakat tidak membiarkan air hujan terbuang begitu saja, melainkan memanfaatkannya secara maksimal sebagai cadangan air (alternatif),” tutupnya.

Tinggalkan Komentar