Tahun 2025, DLH Targetkan Pengurangan Sampah 30 Persen di TPA Manggar

DLH Balikpapan .
Pengelolaan sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar, Balikpapan Timur, Senin (7/10/2024).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan menargetkan akan mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebesar 30 persen di tahun 2025 mendatang. Upaya ini juga dilakukan sebagai wujud untuk mempertahankan Piala Adipura Kencana yang berturut-turut setiap tahunnya diterima Kota Balikpapan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, untuk penilaian piala Adipura di tahun mendatang, ada dua kriteria penilaiannya yakni bagaimana pemerintah bersama masyarakat bisa lakukan penanganan sampah yang dihasilkan masyarakat dan bagaimana pengurangan semaksimal mungkin mengurangi sampah sebelum masuk ke TPA.

“Pengurungan ini punya nilai tinggi karena kebijakan strategi nasional, sampah nasional target pusat itu di 2025 itu pengurangan sampah 30 persen sebelum masuk TPA. Alhamdulillah Balikpapan di 2023 kemarin kita sudah 27 persen. Artinya kurang 3 persen, Insyaallah di 2025 kita bisa wujudkan 30 persen,” ujarnya, Senin (7/10/2024).

Dikatakannya, sampai saat ini perharinya DLH menangani sampah mencapai 500 ton lebih, dimana dari jumlah tersebut ada sekitar 350-360 ton masuk ke TPA Manggar setiap harinya.

“Nah ini (pengurangan sampah) nilainya sangat tinggi. Makin banyak kita kurangi semakin tinggi nilainya,” jelasnya.

Sampah rumah tangga di Balikpapan, katanya, dipisahkan menjadi dua yakni sampah organik dan sampah non organik. sampah organik dapat dikelola menjadi kompos dan sampah non organik dapat bernilai ekonomis seperti seperti kardus, plastik dan lainya (3R).

“Insyaallah dengan TPST ini pengurangan bisa lebih dari 30 persen. Soalnya target nasional 2025 itu 30 persen, kita bisa lebih,” ucapnya.

Selain upaya tersebut, Pemerintah Kota Balikpapan juga menjaga agar TPA Manggar tidak terjadi kebakaran. karena jika terjadi kebakaran akan pengaruh pada penilaian Adipura Kencana.

”Ini harus dijaga jangan sampai seperti tahun lalu ada 30 lebih TPA terbakar karena cuaca ekstrem. Alhamdulillah kita bisa jaga dan kita di TPA punya SOP pencegahan kebakaran. Kami siapkan tanki ada sumur bor kalau kebakaran itu airnya bisa dimanfaatkan airnya. Kemarin waktu cuaca ekstrem, TPA Manggar tiap beberapa jam disiram air untuk pendinginan,” tukasnya.

Dikatakannya, hal lain yang mendukung Kota Balikpapan meraih Piala Adipura Kencana yakni komitmen kepala daerah termasuk ketua DPRD yang melahirkan aturan berupa perda atau perwali. Kota Balikpapan sebutnya memiliki Perda lingkungan dan kebersihan.

Nirwasita Tanra ini lebih pada penghargaan yang diberikan kepada profile atau pimpinan daerah baik wali kota maupun ketua DPRD.

“Itu dibuktikan walikota sudah 3 kali dapat Nirwasita Tanra. Kalau Nirwasita terkait pada figur pimpinan. Kalau dipura Kencana itu terkait kinerja pemerintah bersama masyarakat. bagaiman kota itu dijaga kebersihan dan lingkungan nya bersama-sama. Ada peran pemeirntah, peran masyarakat dan peran swasta,” jelasnya.

Capaian prestasi Adipura Kencana ini tidak mudah sebab ada beberapa daerah yang sudah pernah meraih tapi lepas. Berbeda dengan Kota Balikpapan yang bisa menjaga ini secara berturut-turut. karena itu semua pihak untuk mempertahankan capaian Tahun 2023, tahun 2024 dan di Tahun 2025 untuk kembali Adipura Kencana dapat dipertahankan.

Tinggalkan Komentar