Tangkal Hoax, Ujaran Kebencian dan Isu Sara di Pilkada 2024, KPU Gandeng Media

KPU Balikpapan
KPU Kota Balikpapan menggandeng puluhan media se Kota Balikpapan dalam menangkat penyebaran hoax, ujaran kebencian serta isu Sara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 melalui kegiatan Ngopi dan Diskusi bareng puluhan Insan Pers se-Kota Beriman di Kinetics Coffee & Eatery, Jumat (13/9/2024) beberapa waktu lalu.

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan menggandeng puluhan media se Kota Balikpapan dalam menangkal penyebaran hoax, ujaran kebencian serta isu Sara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Hal ini terungkap dalam kegiatan Ngopi dan Diskusi bareng puluhan Insan Pers se-Kota Beriman di Kinetics Coffee & Eatery, Jumat (13/9/2024) beberapa waktu lalu.

Kegiatan yang dikemas dengan bertajuk “Menangkal berita hoaks, ujaran kebencian serta isu Sara pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024”.

Pembicara dala kegiatan ini dari kalangan akademisi, pegiat media, asosiasi media dan Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat KPU Balikpapan, Suhardy.

Dalam acara tersebut, para awak media juga diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan pertanyaan. Diskusi pun berlangsung tajam dan seru, di mana tanya jawab mengenai pelaksanaan Pilkada 2024 menjadi bahan hangat untuk diperbincangkan lebih serius.

Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia dan Partisipasi Masyarakat KPU Balikpapan, Suhardy mengatakan, media dapat berperan sebagai garda terdepan dalam menangkal berbagai berita hoax, ujaran kebencian hingga isu sara. Dengan begitu, pentingnya mengajak para insan pers berdiskusi agar ke depannya lebih lagi menyajikan berita yang berimbang dan dapat dipercaya dalam pelaksanaan Pilkada.

“Semoga kejadian-kejadian tersebut bisa kita halau bersama,” pintanya.

Dikatakannya, saat menuju tahapan kampanye yang berlangsung dari 25 September hingga 23 November mendatang. Tidak menutup kemungkinan akan munculnya berita hoax dan lainnya. Pasalnya, para generasi Z dan Milenial yang paling banyak menjadi penyumbang suara untuk memilih dan cenderung masih menggunakan pendekatan emosional. Diharapkan tidak terganggu dengan informasi-informasi miring tersebut.

“Walaupun mungkin di Balikpapan ini ritmenya lebih rendah, akan tetapi belum tentu kejadian yang tidak diinginkan itu tidak terjadi. Sehingga disayangkan jika isu-isu hoax dan semacamnya mengganggu pelaksanaan Pilkada. Makanya kita semua perlu melakukan antisipasi bersama,” ucapnya.

Senada dengan itu, Ketua KPU Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono mengatakan bahwa ke depannya Ngopi dan Diskusi bareng insan pers dapat dilakukan kembali. Namun nantinya, dia berupaya akan mengundang Pasangan Calon Pilkada yang sudah ditetapkan untuk bertatap muka langsung dengan awak media.

“Kami coba undang Paslon-paslon nantinya, biar diskusi ini lebih seru lagi ke depannya,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam menangkal hoax, isu sara dan ujaran kebencian juga memerlukan kerja sama semua pihak hingga ke seluruh elemen masyarakat.

“Hal ini supaya situasi pelaksanaan Pilkada berjalan dengan kondusif,” tukasnya.

Menurutnya, informasi hitam tersebut sangat mudah digunakan sebagai komoditas murah dalam kontestasi politik, terutama dimasa kampanye guna menjatuhkan pasangan lawan.

“Kami berharap Pilkada ini tidak cedera oleh isu hoaks atau sara. Oleh karenanya, KPU Balikpapan berkomitmen bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus memiliki dampak nyata bagi masyarakat. Juga semoga selama masa kampanye, Balikpapan tetap dalam keadaan kondusif seperti sebelumnya,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar