Hati-hati, Duduk Terlalu Lama Bisa Tingkatkan Resiko Masalah Jantung
SEBUAH studi baru mengungkapkan kebiasaan duduk terlalu lama bisa berdampak buruk dan dapat meningkatkan resiko masalah jantung sebesar 50 persen.
Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA Cardiology. Menurut studi ini, duduk dalam waktu yang lama dan perilaku sedenter atau tidak aktif merupakan kebiasaan yang berbahaya bagi jantung.
Melalui studi ini, tim peneliti menyelenggarakan survei terhadap lebih dari 100 ribu orang di 21 negara. Para partisipan yang terlibat dalam studi ini dipantau dengan rerata durasi 11 tahun.
Selama pemantauan, tim peneliti melakukan penilaian mengenai dampak perilaku para partisipan terhadap risiko penyakit kardiovaskular.
Hasil studi menunjukkan bahwa partisipan yang terbiasa duduk selama enam hingga delapan jam per hari memiliki risiko 12-13 persen lebih tinggi untuk mengalami kematian dini akibat penyakit jantung.
Partisipan yang terbiasa duduk lebih dari delapan jam per hari memiliki peningkatan risiko sebesar 20 persen. Melalui studi ini, tim peneliti juga menemukan hubungan menarik antara kebiasaan duduk dalam waktu lama dengan kemampuan ekonomi suatu negara.
Meski kebiasaan duduk terlalu lama ditemukan di semua negara, kebiasaan ini lebih banyak menjadi masalah di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Berdasarkan temuan ini, tim peneliti memperkirakan bahwa kebiasaan duduk di negara berpendapatan tinggi cenderung berkaitan dengan status sosial ekonomi yang lebih tinggi dan pekerjaan yang menghasilkan gaji lebih baik.
Tim peneliti menambahkan ada serangkaian bukti yang menunjukkan bahwa kebiasaan sedenter mendorong tingginya angka penyakit jantung di negara Barat.
Tim peneliti juga menemukan bahwa kombinasi antara perilaku tidak aktif dan duduk turut berkontribusi pada 8,8 persen dari semua kematian. Angka tersebut cukup mendekati angka kontribusi rokok terhadap semua kematian.
“Pesan menyeluruh yang didapatkan dari sini adalah untuk mengurangi seberapa lama Anda duduk,” jelas Profesor Scott Lear dari Simon Fraser University seperti dilansir dari laman Express.co.uk, Selasa (21/6/2022).
Bila kondisi mengharuskan untuk duduk, Prof Lear menganjurkan orang-orang mencari waktu lain untuk melakukan lebih banyak latihan fisik di hari yang sama.
Untuk setiap duduk yang dilakukan selama lebih dari empat jam per hari, Prof Lear menganjurkan latihan fisik selama setengah jam. “(Penggantian ini) menurunkan risiko hingga dua persen,” jawab Prof Lear.
Prof Lear mengatakan kebiasaan tidak aktif ini merupakan masalah global. Namun, masalah ini bisa diatasi dengan cara yang sederhana.
“Jadwalkan waktu untuk bangkit dari kursi merupakan awal yang baik,” jelas Prof Lear.
Menurut Prof Lear, latihan fisik meski hanya dilakukan dalam waktu singkat bisa memberikan efek kesehatan yang signifikan. Efek kesehatan ini bisa didapatkan, terlepas dari ada atau tidaknya penurunan berat badan yang terjadi selama proses latihan tersebut.
Latihan fisik secara rutin juga dapat memperbaiki kondisi jantung. Hal ini bisa terjadi karena latihan fisik dapat membuat sistem peredaran darah menjadi lebih efisien.
Kebiasaan baik ini juga dapat menurunkan kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi yang kerap berkontribusi pada terjadinya penyakit jantung.
Sebagai tambahan dari aktivitas fisik, National Health Service (NHS) di Inggris juga menganjurkan orang-orang untuk menjaga kesehatan jantung melalui pola makan yang baik.
Sumber : PMJ NEWS
BACA JUGA