TPA Manggar Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Terbaik di Indonesia

Pemkot Balikpapan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan Sudirman Djayaleksana saat memberikan penjelasan kepada Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq saat melakukan kunjungan ke TPA Manggar, Balikpapan Timur yang dijadikan sebagai TPA dengan pengelolaan sampah terbaik di Indonesia, Minggu (15/4/2025).

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) akan menjadikan TPA Manggar, Balikpapan, Kaltim untuk menjadi TPA percontohan untuk seluruh Kabupaten/Kota se Indonesia. Pasalnya, sejauh ini berdasarkan penilaian Kemen LH, TPA Manggar merupakan salah satu lokasi pengelolaan sampah terbaik di Indonesia saat ini.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq dalam kunjungan ini didampingi Asisten II Pemprov Kaltim Ujang Rahmad, Asisten II Pemkot Balikpapan Andi M Yusri dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana.

“Kami sengaja datang ke TPA Manggar karena berdasarkan data sementara, ini pengelolaannya termasuk yang paling bagus di Indonesia. Sehingga saya perlu datang kesini untuk mengunjungi langsung, sebab ini bisa menjadi contoh praktik baik yang dapat dijadikan benchmarking bagi seluruh kabupaten dan kota lain,” ujar Menteri LHK dalam pernyataannya di lokasi, Minggu (13/4/2025).

Dikatakannya, Pemerintah Pusat telah meminta 343 kabupaten/kota di seluruh Indonesia untuk mempercepat upaya implementasi pengelolaan sampah tersebut.

“Ini suatu instrumen administratif resmi yang harus dilaksankan. Dan jika tidak dilaksanakan maka aka nada sanksi dan ada ancaman pidananya, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah,” tegasnya.

Hanif menambahkan, residen RI sangat memberikan perhatian besar terhadap isu pengelolaan sampah ini. Dimana dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025, pengelolaan sampah ditargetkan selesai pada tahun 2029.

“Untuk tahun 2025 ini, target nasional adalah 50 persen sampah harus dikelola. Namun saat ini capaian baru di angka 39 persen, sehingga masih ada jeda besar yang harus kita kejar di tahun ini dan tahun mendatang,” jelasnya.

Hanif menambahkan, saat ini pemerintah telah memberikan berbagai instrumen dan dukungan untuk mempercepat capaian tersebut. Beberapa kepala daerah disebut telah menunjukkan komitmen tinggi, seperti melarang total penggunaan plastik sekali pakai dan menetapkan standar minimal volume untuk air kemasan.

“Kami sangat antusias dengan respon positif dari para gubernur, bupati, dan wali kota. Ini menunjukkan semangat bersama dalam membangun peradaban menuju Indonesia Bebas Sampah sebelum 2045,” jelasnya.

Menurut Hanif, selama 3-4 bulan ke depan, pemerintah pusat akan melakukan pemantauan ketat terhadap kinerja pengelolaan sampah di Balikpapan.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga diminta memberikan asistensi intensif agar Balikpapan benar-benar dapat menjadi kota percontohan dalam pengelolaan sampah nasional.

“Kita butuh contoh konkret yang bisa diikuti kota lain. Balikpapan kita anggap mampu dan kami akan kawal ketat roadmap-nya agar tuntas dalam waktu dekat,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar