Vaksin 9.000 Pelajar, Polda Kaltim Raih Rekor MURI
Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Polda Kaltim bersama Kodam VI Mulawarman menggelar vaksinasi massal yang dilaksanakan melalui 31 tahun Akabari 1990 dengan mengusung tema Mengabdi Untuk Negeri, Indonesia Tangguh Indoneisa Tumbuh. Vaksinasi dilakukan bagi 21.000 warga se Kaltim.
“Saya sampaikan bahwa kami melaksanakan vaksinasi terhadap pelajar dalam satu titik itu sampai 9 ribu, rupanya itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI),” ujar Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, Selasa (26/10/2021), usai mengikuti kegiatan yang digelar di BSCC Dome, Balikpapan.
Rekor MURI ini adalah dimana Akabri 1990 mampu memecahkan rekor sebagai pelaksanaan vaksinasi pelajar terbanyak, di tingkat kepolisian daerah atau Polda. Piagam penghargaan ini diterima langsung Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak.
Selain MURI, kegiatan ini juga mendapatkan penghargaan dari Komas Perempuan dan Perlindungan Anak, Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang diketahui Seto Mulyadi dan Polisi Selebrti.
Dimintai tanggapannya, Kapolda Kaltim mengaku, terkejut karena piagam penghargaan tersebut tak disangka-sangka.
“Mungkin karena mereka senang gitu kalo perlindungan terhadap anak dilaksanakan dengan baik dan benar, salah satunya adalah pelaksanaan vaksinasi. Apalagi kita khususkan satu hari ini untuk pelajar,” ujarnya.
Kegiatan hari ini, lanjutnya, adalah student day karena vaksinasi yang dilaksanakan dikhususkan bagi pelajar tersebut.
“Hal seperti ini dalam rangka perlindungan anak sudah sepatutnya dilaksanakan. Dan kita mendapatkan apresiasi karena melakukan itu,” jelasnya.
Disisi lain, Kapolda Kaltim Irjen Pol Heri Rudolf Nahak mengatakan, pihaknya juga mendapatkan laporan dari Dinas Kesehatan, terkait orangtua yang takut ataupun enggan anaknya divaksin.
“Jadi dari Kepala Dinas Kesehatan saya mendapatkan laporan ada keluarga yang masih belum mau anaknya divaksin, makanya tidak tercapai 100 persen,” ujarnya.
Untuk itu, Polda Kaltim akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikkan untuk mengidentifikasi penyebab orangtua enggan anaknya divaksin. Karena tentu ada alasan orangtua.
“Kepada yang ini nanti kita akan coba identifikasi, dimana orangnya karena ini harus bekerjasama dengan sekolah dengan Dinas Pendidikkan,” ujarnya
Dikatakannya,untuk itu perlu dilakukan pendekatan orang tua, untuk mengetahui penyebab kenapa tidak mau divaksin, apakah karena takut ataupun termakan isu tidak benar. Maka akan ada penjelasan dari pihak terkait menyangkut manfaat dari vaksin. Selain syarat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM).
“Mudah-mudahan kalau persoalan takut ataukarena termakan hoaks, nanti kita sampaikan penjelasan bahwa vaksin ini baik semua pelajar, nanti kita lihat alasannya apa,” jelasnya.
Sementara itu, terkaitr varian delta melahirkan varian baru yang dijuluki AY.4.2.
Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak mengatakan, varian terbaru tersebut beruntungnya belum masuk di Indonesia, khususnya Provinsi Kalimantan Timur.
“Belum, saat ini belum ada,” ujarnya.
Ditanya soal strategi, ia mengatakan, ada 2 langkah utama yang bisa diterapkan dalam menangkal penyebaran covid-19, apapun variannya.
“Paling penting dengan menjaga protokol kesehatan dan akselerasi vaksin. Cuma itu aja,” paparnya.
Dengan menjaga protokol kesehatan, katanya, diharapkan mampu menekan potensi terjangkit covid-19. Ditambah dengan vaksinasi yang dinilai mampu meningkatkan kekebalan.
“Dengan tercapai 70 persen kekebalan komunitas, mudah-mudahan kalah vaksinnya. Lebih banyak yang kuat daripada yang lemah,” tutupnya.
BACA JUGA