Wali Kota Balikpapan Minta Dukungan Pemprov Kaltim Dalam Atasi Banjir

Pemkot Balikpapan
Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME

Balikpapan, Gerbangkaltim.com – Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, SE, ME menyoroti permasalahan penumpukan sampah pada sejumlah saluran pembuangan air atau drainase yang menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Balikpapan.

Hal ini disampaikannya pada pelaksanaan salat subuh berjamaah bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim di Masjid Agung At Taqwa, Rabu (12/3/2024).

“Kita melihat bahwa setiap kali hujan turun, banyak sampah yang masuk ke saluran air. Ini menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Balikpapan,” ujar, Wali Kota Balikpapan.

Rahmad Mas’ud juga menekankan pentingnya dukungan dari Pemprov Kalttim dalam menangani permasalahan banjir di Kota Balikpapan ini agar lebih efektif.

“Kami berharap Pemprov Kaltim juga turut memperhatikan kondisi di Balikpapan, terutama sebagai pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN),” tegasnya.

Sebagai kota yang berperan strategis dalam mendukung pembangunan IKN, Balikpapan diharapkan mendapatkan perhatian lebih dalam hal infrastruktur dan pengelolaan lingkungan.

Rahmad Mas’ud juga menegaskan, kolaborasi antara pemerintah kota, provinsi, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ini.

“Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menjaga lingkungan yang lebih bersih dan mencegah banjir yang kerap terjadi,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menjelaskan bahwa pendekatan ini merupakan pengembangan dari sistem bank sampah yang telah diterapkan sebelumnya.

“Kalau sekarang ada kelompok swadaya masyarakat. Kalau dulu kan bank sampah. Nah, untuk dua tahun ini kita membudayakan ke KSM di lingkungan,” jelasnya.

Sudirman mengakui bahwa penerapan KSM belum merata di seluruh wilayah Balikpapan karena masih dalam tahap sosialisasi. Sejauh ini, Kecamatan Balikpapan Kota menjadi wilayah yang hampir seluruh kelurahannya telah memiliki KSM, sementara daerah lain masih dalam proses penerapan.

“Sekarang belum merata. Jadi memang karena ini hal yang baru, baru ada beberapa kecamatan-kelurahan yang sudah melaksanakan,” pungkasnya.

Keberadaan KSM diharapkan dapat membantu masyarakat dalam memilah sampah sebelum dibuang, sehingga volume sampah yang masuk ke TPA bisa dikurangi.

“Jadi misalnya di dalam sampah itu ada sampah RT dan di RT itu selama ini buang sampahnya langsung, maksudnya dari rumah tangga. Kalau ada KSM, ada yang memilah kemudian dari titik kumpul,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar