Wapres KH Ma’ruf Amin Ground Breaking Istana Wapres ‘Huma Betang Umai’ di Ibu Kota Nusantara
Nusantara, Gerbangkaltim.com – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin melakukan ground breaking Istana Wakil Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Istana Wapres di IKN ini diberi nama ‘Huma Betang Umai’ yang artinya Rumah Panjang Ibu dalam bahasa Dayak.
Luas total lahan 148,417 m2, atau 14,8 ha, luas total bangunan 32.061 m2 dengan nilai proyek Rp 1,457 triliun.
Peresmian ini ditandai dengan penekanan tombol oleh Wapres KH Maruf Amin didampingi Kepala Otorita IKN sekaligus Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Plt Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni. Kemudian juga Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Perencanaan Pembangunan dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Kurator IKN Ridwan Kamil.
Wapres KH Maruf Amin ketika ditanya tentang kesannya mengunjungi Istana Negara IKN mengatakan, bangunannya istana standar internasional, megah dan bagus sekali, udaranya juga sejuk dan bersih.
“Saya kira ini salah satu kota yang terbaik di dunia, tadi juga mengunjungi istana Garuda bagus sekali,” ujarnya.
Tadi juga katanya, ia sempat melihat embung IKN dan ibu kota baru ini dipastikan akan menjadi masa depan Indonesia.
“Sehingga generasi yang akan datang memiliki kebanggan dan kepercayaan diri bahwa kita sebagai bangsa bisa membangun Istana yang bisa melebihi istana lainnya di dunia,” tukasnya.
Desainer Istana Wapres, Daliana Suryawinata ST IAI mengatakan, di nusantara ini terutama untuk pembangunan istana membutuhkan tipologi yang berakar dari arsitektur tradisional
“Arsitektur tradisional Indonesia itu kaya dengan rumah panggung,” ujarnya.
Dimana konsep rumah panggung ini diangkat ke dalam konsep istana wakil presiden, dan juga konsep rumah panjang yang adalah kekhasan Kalimantan yang juga ada di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat tapi juga Kalimantan Timur.
“Konsep rumah Betang atau rumah panjang dikenal di seluruh Pulau Kalimantan,” jelasnya.
Ruman panjang Ibu ini, katanya berada di atas puncak bukit, dan atapnya itu besar seperti ibu yang menaungi.
“Atapnya itu diisi oleh panel energi matahari, panel surya yang memenuhi untuk keseluruhan energi bangunan yang mana bangunannya juga di desain secara hemat energi, sehingga ada konsep hybrid cooling yaitu memaksimalkan penghawaan silang dengan ac hemat energi,” terangnya.
Dimana orientasi bangunan mengikuti arah matahari, sumbu timur ke arah sumbu barat, sehingga pemanasan juga berkurang, sehingga energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan bangunan juga menjadi kurang.
“Kita ingin supaya di masa depan itu bangunan-bangunan nusantara itu hemat energi dan tidak konsumtif,” paparnya.
Dan ini penting untuk lingkungan, tapi juga untuk kesehatan pengguna bangunan dan kenyamanannya juga.
Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Diana Kusumastuti mengatakan, pembangunan Istana Wapres ini sudah mengikuti KPI dari pembangunan di ibukota nusantara.
“Dimana secara keseluruhan memang pembangunan ini hanya diizinkan kurang dari 30%, 70% itu adalah lahan hijau. sehingga green, smart itu harus terwujud di seluruh bangunan gedung di ibu kota nusantara,” jelasnya.
Istana Wapres Huma Betang Umai ini akan dibangunan ini dalam dua tahap, tahap pertama tadi adalah istana, kantor kemudian hunian tempat tinggal Wapres serta bangunan penunjang dan yang lainnya.
“Jadi ini akan kita selesaikan di Agustus 2025,” ungkapnya.
Selanjutnya untuk yang tahap kedua akan segera lelang kembali.
“Mudah-mudahan secara fungsional nanti pas upacara 17 Agustus 2025 ini sudah bisa berfungsi,” tutupnya.
BACA JUGA