Warga Apauping Serahkan Sukarela Senjata Rakitan ke Satgas Pamtas RI–Malaysia, Wujudkan Perbatasan Aman

Senjata Api Rakitan
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–Malaysia Yonzipur 8/SMG kembali menerima penyerahan satu pucuk senjata api rakitan laras panjang jenis penabur dari warga perbatasan secara sukarela, Minggu (20/04/25).

Gerbangkaltim.com, Malinau, Kalimantan Utara– Komitmen menjaga keamanan perbatasan Indonesia–Malaysia kembali ditunjukkan oleh warga perbatasan. Seorang warga Desa Apauping, Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau, menyerahkan satu pucuk senjata api rakitan laras panjang jenis penabur secara sukarela kepada personel Satgas Pamtas RI–Malaysia Yonzipur 8/SMG.

Penyerahan dilakukan oleh Bapak LB (62) sekitar pukul 14.00 WITA di rumah Kepala Desa Apauping, disaksikan langsung oleh Danpos Apauping SSK II Letda Czi Silman Adi Darma bersama tiga personel, Babinsa Koramil 0910-04/Pujungan Koptu Yoel Manan, Kepala Desa Apauping Yakub Jalung, dan Ketua Adat Daud Lawing.

Menurut keterangan, Bapak LB menyatakan bahwa senjata tersebut sudah lama tidak digunakan dan ia menyadari bahwa menyimpannya berpotensi membahayakan keluarga dan masyarakat sekitar. Ia pun menyatakan kesediaan untuk membantu aparat dengan memberikan informasi jika ada warga lain yang ingin menyerahkan senjata secara damai.

Hasil Pendekatan Humanis Satgas Pamtas

Penyerahan ini merupakan bagian dari hasil komunikasi sosial (Komsos) dan pembinaan teritorial (Binter) yang secara rutin dilakukan oleh personel Satgas Pamtas Yonzipur 8/SMG. Melalui pendekatan persuasif dan edukatif, masyarakat diajak untuk memahami bahaya kepemilikan senjata api ilegal serta pentingnya menciptakan lingkungan yang aman di wilayah perbatasan.

Setelah penyerahan, senjata rakitan tersebut diamankan di Pos Apauping untuk selanjutnya dikirim secara berjenjang ke Markas Komando Satgas Pamtas guna penanganan lebih lanjut.

Komitmen TNI Wujudkan Perbatasan Bebas Senjata Ilegal

Dansatgas Pamtas RI–Malaysia Yonzipur 8/SMG, Letkol Czi Imam Subekti, S.E., M.Sc., menyampaikan apresiasi atas kesadaran masyarakat dan menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan sinergi dengan aparat kewilayahan serta memperkuat komunikasi sosial demi menjaga stabilitas keamanan kawasan perbatasan.

“Penyerahan senjata secara sukarela ini menjadi bukti keberhasilan pendekatan humanis yang kami lakukan. Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan perbatasan yang aman, damai, dan bebas dari peredaran senjata api ilegal,” tegas Letkol Imam.

Dengan situasi yang aman, tertib, dan lancar sepanjang proses, kegiatan ini diharapkan menjadi contoh positif bagi warga perbatasan lainnya untuk turut serta menjaga keamanan nasional dari lini terluar Republik Indonesia.


Sumber:
Pendam VI/Mulawarman

Tinggalkan Komentar