Wujudkan Kaltim Berdaulat
GERBANGKALTIM.COM. Pakar ekonomi Indonesia dan peneliti INDEF, DR Aviliani SE, MSi diagendakan hadir menjadi narasumber dalam kegiatan pencerahan ekonomi bertajuk “Kadin Indonesia Kaltim sebagai Penggerak Ekonomi Berdaulat”, yang diagendakan berlangsung di Gedung Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Sabtu 9 Februari 2019 mendatang.
Hadirnya Ketua Bidang Pengkajian dan Pengembangan Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini, diharapkan bisa memberikan pencerahan pada semua stakeholders terkait, terutama kalangan dunia usaha di Kaltim.
“Dr Aviliani memang kami undang hadir untuk mengisi materi yang berkaitan dengan upaya dunia usaha mendukung program Gubernur H. Isran Noor menuju Kaltim Berdaulat,” kata Ketua Panitia Pelaksana, Achmad Sofian SH, MH, MSi didampingi sejumlah tokoh pengusaha Kaltim, seperti HM. Yos Soetomo, Aji Sofyan Alex, Ir. Benny Dhanio, HM Selle, Sumaria Daeng Toba dan H. Burhanuddin, usai beraudiensi dengan Gubernur Kaltim H. Isran Noor di kantor gubernur, belum lama ini.
Ia mengungkapkan, dalam pertemuan itu, Gubernur H Isran Noor mengajak masyarakat dan berbagai organisasi kemasyarakatan termasuk para pengusaha untuk mendukung berbagai program pembangunan Pemprov Kaltim.
“Gubernur dan wakilnya bertekad dan bekerja keras mewujudkan Kaltim Berdaulat, demi kesehjateraan rakyat Kaltim. Tujuan Kaltim berdaulat bukan untuk daerah ini menjadi merdeka, tapi bagaimana memperbaiki kesehjateraan masyarakat menjadi lebih adil dan merata. Semoga apa yang diniatkan secara bersama, dimudahkan dan mendapatkan berkah dari Allah Subhanawata’alla,” kata Achmad Sofian mengutip pernyataan gubernur.
KUPAS TUNTAS
Sementara Ir. Benny Dhanio mengungkapkan, kehadiran DR. Aviliani yang akan berbicara di hadapan sekira 200-an pengusaha anggota Kadin Indonesa Kaltim di Samarinda ini, diharapkan mampu memberikan pencerahan, membuka wawasan para pengusaha—betapa pentingnya keterlibatan dunia usaha dalam mendukung program Pemprov Kaltim.
“Kita berharap, Bu Aviliani bisa membeberkan secara jelas, potensi apa saja yang bisa dilakukan para pengusaha dalam mewujudkan Kaltim Berdaulat, khususnya di berbagai sektor ekonomi,” ucapnya.
Sementara Andhika Hasan, Kaltim merupakan salah satu provinsi terbesar kedua setelah Papua, memiliki sumber daya alam melimpah dimana sebagian besar potensi itu belum optimal dimanfaatkan. Sumber daya alam dan hasilnya sebagian besar diekspor, sehingga provinsi ini merupakan penghasil devisa utama bagi negara, khususnya dari sektor pertambangan, kehutanan, perkebunan dan hasil lainnya.
Dengan luas wilayah daratan 127.267.,52 km2 dan luas pengelolaan laut 25.656 km2, provinsi ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.300.527 jiwa (data 2013), dengan komposisi penduduk laki laki 1.731.829 jiwa (52,47 %) dan perempuan 1.568,687 jiwa (47,553 %).
“Dengan kekuatan potensi sumber daya alam (SDA) yang sebagian besar belum optimal dimanfaatkan, sejatinya Kaltim hingga kini masih jadi primadona investasi. Baik dari investor nasional maupun mancanegara,” tutur Andhika Hasan yang diamanahi memimpin Kadin Indonesia Kaltim, dengan Ketua Dewan Pembina, HM. Yos Soetomo ini.
SOSOK EKONOM TULEN
Untuk diketahui, DR. Aviliani SE, MSi, selain menjabat sebagai ekonom INDEF sebuah lembaga kajian ekonomi, ia juga sering menjadi pembawa acara di stasiun televisi, serta narasumber di berbagai kegiatan seminar. Lahir di Malang Jawa Timur, 14 Desember 1961, pengamat ekonomi dari Economic Think Tank (Ec-Think) Indonesia ini, seringkali menghiasi layar televisi sebagai nara sumber masalah-masalah ekonomi yang tengah hangat, karena bahasanya mudah dipahami masyarakat.
Selain mengajar di Perbanas Institut, ia juga pernah menjadi Komisaris Independen PT. Bank Rakyat Indonesia. Pada akhir 2012 ia berhasil meraih gelar doktor, setelah dinyatakan lulus dalam ujian disertasi Program Doktor Manajemen Bisnis di IPB Bogor. Dalam disertasinya yang fokus pada pendekatan Customer Relationship Managemen (CRM) ini, ia berusaha menciptakan budaya menabung di masyarakat.
Ia juga pernah menjabat sejumlah jabatan akademis. Seperti Ketua Jurusan Manajemen FE Universitas Paramadina (2002-2005), Pembantu Ketua II STIE Perbanas (2000-2002), serta Wakil Direktur Penelitian dan Pengabdian STIE Perbanas (1997-1999). Aviliani juga pernah menjadi moderator debat presiden pada Pemilu 2004 dan 2009.(*)
Penulis : RUDI R. MASYKUR
Editor : RUDI R. MASYKUR
BACA JUGA