PASER, Gerbangkaltim.com – Bank sampah Mahabbah di Desa Tepian Batang Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser tetap memproduksi kerajinan dari limbah sampah di masa pandemi COVID-19 meski mengalami penurunan pendapatan.

“Kami tetap memproduksi kerajinan sekitar tiga tas perhari,” kata Asniah, pengrajin bank sampah Mahabbah, Rabu (01/07/2020).

Berbagai jenis kerajinan dihasilkan dari limbah sampah diantaranya menjadi tas, baju, bunga, kotak pensil. Asniah mengakui terjadi penurunan pendapatan selama pandemi COVID-19. “Selama pandemi tidak ada pembeli,” katanya.

Jika di hari normal, minat masyarakat terhadap produk kerajinan bank sampah cukup tinggi. Pembeli biasanya dari karyawan perusahaan tambang batu bara, PLN, dan masyarakat.

Asniah mengatakan tidak mematok harga tinggi untuk setiap kerajinan yang ia produksi. Harga setiap kerajinan beragam mulai dari Rp25.000 hingga Rp2.500.000 perbuah.

“Harga borong lebih murah dibanding harga satuan,” ucapnya.

Asniah yang mulai menggeluti kerajinan ini sejak 2018 lalu mengaku, memproduksi pakaian dari limbah sampah adalah yang paling tersulit. Butuh waktu sekitar satu minggu mulai dari proses penganyaman sampai selesai.

“Diperlukan desain awal pakaian dulu. Bahan dasar limbahnya dari kantong plastik bekas yang dicacah,” ujar Asniah.

Untuk memperoleh bahan dasar kerajinan pakaian dari limbah, tidak bisa diperoleh dalam waktu yang singkat.

Penyiapan bahan dasar dikumpulkan sebulan sebelumnya. Pengerjaan pakaian paling lama 3 hari termasuk pewarnaan. “Sekitar 1 minggu lebih pakaian siap digunakan,” kata Asniah. (ADV/MC Kominfo Paser)

Share.
Leave A Reply