PUBLIK Balikpapan sejauh ini mengenal sosok H Heru Bambang SE  sebagai tipikal seorang pemimpin yang merakyat. Betapa tidak, pengalaman yang telah menempanya, menjadikan Heru Bambang menjadi seorang problem solver (pemberi solusi untuk masalah).

Sebab, ia tidak hanya berpengalaman mengepalai berbagai jabatan penting di pemerintahan, tapi juga aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, politik, seni dan budaya.

Bisa disebut, dalam diri Heru, merupakan perpaduan antara kharisma seorang pemimpin dan kecekatan seorang manajerial. “Waktu saya dilantik jadi Wakil Wali Kota Balikpapan berdampingian dengan Pak Rizal Effendi di periode lalu, waktu itu saja berjanji dalam hati akan langsung turun ke masyarakat,” kata Heru.

Itu sebabnya, bagi seorang kepala daerah,  tegas Heru,  harus siap jadi pelayan yang baik bagi masyarakat. Sebab, pemimpin yang baik itu adalah pelayan nomor satu bagi rakyat yang dipimpinnya.  Karenannya, seorang pemimpin harus sering turun ke lapangan untuk mengetahui apa saja persoalan yang dihadapi masyarakat yang dipimpinnya.

Heru  menegaskan, saat berkarier lama di birokrat hingga terakhir menjadi wakil wali kota, dirinya lebih banyak turun ke warga, dibandingkan berada di belakang meja. Untuk turun ke bawahpun, Heru tidak mau terlalu protokoler. Semuanya bersifat alamiah saja. 

Begitu ada laporan masuk dari masyarakat,  maka dirinya akan langsung  ke lokasi warga secepat mungkin. “Ini berguna  untuk mengetahui permasalahan yang sebenarnya. Jadi, bukan mengandalkan laporan dari bawahan, tapi langsung turun ke lokasi untuk memberikan solusi dan jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, “ ucap bapak  dua anak ini.

BERANI AMBIL PUTUSAN

Bagi Heru, memimpin itu harus berani mengambil tindakan dan keputusan.  Jika berhubungan dengan masalah kehidupan di masyarakat, tidak boleh ragu-ragu,  apalagi melupakan permasalahan yang dialami masyarakat. “Kalau pemimpinya penakut dan selalu ragu-ragu untuk mengambil keputusan, lama-lama masyarakatnya tidak akan percaya lagi,” tegas pria murah senyum ini.

Konsep lebih banyak mendengar aspirasi langsung warga, dibandingkan hanya menunggu laporan, disebut Haru jadi jurus jitunya dalam menyelesaikan semua persoalan yang dihadapi masyarakat.  “Acara formal tetap saya hadiri saat itu. Tapi pola blusukan hingga ke kampung-kampung, dari keluruhan hingga RT-RT,  justru sering saya lakukan di malam hari dan hari libur, tapi justru luput dari perhatian media massa—karena saya tergolong tidak terlalu suka diekspos berlebihan,” papar Heru.

Tentu, tidak sekadar blusukan lalu marah-marah jika bertemu masalah, tapi lebih pada upaya mencari solusi bersama.  “Solusi problem tidak bisa selesai dengan cepat kalau pemimpinnya pemarah dan hobi diliput media. Justru sebaliknya, begitu mendengar masalah yang terjadi, saat itu juga pemimpin dituntut bisa memberikan solusi. Jadi bukan janji-janji, yang ujung-ujungnya tidak ditepati,” tegas Heru.

Bahkan sebut Heru, saat menjadi pejabat (wawali, red), ia tidak mau meninggalkan masyarakat tanpa adanya penyelesaian permasalahan yang dihadapi saat itu. Sebab, seorang pemimpin itu harus memberikan pengayoman dan perlindungan kepada masyarakat. “Kalau kita bisa selesaikan masalah secepat mungkin, warga yang mengadu juga percaya—bahwa pemimpinnya tepat janji dan bukti atau tidak sekadar omong kosong,” sebutnya.

IDOLA MASYARAKAT

Untuk diketahui, sosok Heru Bambang yang selalu tersenyum dan cepat akrab dengan siapapun saja, membuat dirinya selalu disukai banyak kalangan. Itu sebabnya, usai purna tugas  menjadi wakil wali kota mendampingi  HM Rizal Effendi SE di periode lalu,  figur Heru tetap menjadi idola di masyarakat Balikpapan.

Heru Bambang, tercatat pernah menikmati kehidupan kecil di Kota Tepian Samarinda. Sejak SD hingga SMP dia menempuh pendidikan di Samarinda, dan hanya saat SMA pindah ke Surabaya. Namun, setelah lulus, ia kembali ke Samarinda untuk meneruskan di Universitas Mulawarman.

Sekitar tahun 1982-an, Heru sambil kuliah masuk menjadi PNS dan dua tahun kemudian (1984) dia menuntaskan kuliahnya dan berhasil menyandang gelar sarjana ekonomi.

Karirnya sebagai PNS Kanwil Perhubungan Kaltim makin berkibar, sehingga dalam usianya yang relatif muda, sudah dipercaya menjabat Kaur Keuangan dan terus naik sebagai Kasie Angkutan hingga menjadi Kakanwil IV dan Kadis LLAJ tahun 1992 yang berkantor di Balikpapan.

Setelah  sarat pengalaman di “dunia perhubungan”, Heru mendapat promosi sebagai Kepala Dispenda Kota Balikpapan, dilanjutkan Kepala Bapedalda, Kepala Dispenda, Plt Sekretaris Daerah dan menjadi Sekretaris Daerah hingga terpilih menjadi Wakil Walikota di periode lalu.

Ia mengatakan, dimanapun dia ditugaskan, akan berusaha bekerja sebaik mungkin dan memberikan prestasi.  Sehingga, hasil ini memberikan dampak positif terhadap tempat dia bertugas.

Heru mengisahkan, sejak usia 28 tahun dirinya sudah diamanatkan untuk menjadi Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) di Kutai. Ketika ia dipindahkan ke Balikpapan dengan jabatan yang sama, Heru pun berusaha memberikan yang terbaik dalam bekerja. Terbukti, saat ia menjabat Kepala Dishub Balikpapan untuk kali pertama, Balikpapan saat itu langsung mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) di bidang lalu lintas.

Begitu juga saat dipercaya sebagai Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda), Heru berhasil membuat program untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan. Terakhir, saat menjadi Sekretaris Daerah (Sekda), peranan Heru cukup penting untuk mensukseskan jalannya pemerintahan Balikpapan.

Maka dengan pengalaman yang dia miliki inilah tidak salah kalau dia juga dijuluki sebaai seorang “Pemimpin Problem Solver”. Artinya, pemimpin yang selalu memberikan solusi dan mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi rakyat yang dipimpinnya.  “Bagi saya yang utama adalah bekerja sebaik mungkin dan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,” pungkas Heru yang kini juga berkompetisi sebagai salah satu calon anggota legislatif untuk DPRD Kaltim dari PDIP ini. (*) 

Penulis : RUDI R. MASYKUR
Editor : RUDI R. MASYKUR

Share.
Leave A Reply